Kualitas Demokrasi Indonesia Diuji di Pemilu Serentak 2024

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 11 September 2023 19:29 WIB
Jakarta, MI - Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, mengatakan, demokrasi di Indonesia akan diuji melalui keberlangsungan Pemilu serentak 2024. "Idealnya ini kita akan diuji melalui Pemilu dan Pilkada serentak. Artinya, apakah kita akan bisa melaksanakan proses demokrasi kita atau demokratisasi itu dengan berkualitas. Kalau berkualitas kita akan naik kelas," ujar Siti Zuhro kepada Monitorindonesia.com, Senin (11/9). Dia menilai, pemerintah mestinya bertanggung jawab penuh untuk memastikan keberlangsungan pemilu itu sukses dijalankan. Dia merasa aneh, Pemilu di Indonesia malah identik dengan sebutan cawe-cawe. "Nah berangkat dari yang cawe-cawe yang seperti itu maka munculah intervensi yang sebetulnya bahasa politiknya mengintruksi, mengintervensi, ikut serta dan bermain," ucap Zuhro. Selain itu, lanjut dia, seorang pejabat yang lahir dari rahim politik semestinya paham tugas pokok, fungsinya dan tanggung jawabnya dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. "Memang politisi, Presiden politisi, Wakil Presiden politisi karena itu jabatan politik, tapi tau posisi peran pentingnya itu ketika statusnya menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan harusnya seperti itu," kata Zuhro. Kendati demikian, semua partai politik di Indonesia sudah tidak lagi memiliki gairah untuk bergerak bebas, dan menyuarakan demokrasi jika tidak diberi perintah oleh atasan partai. "Maka ketika cawe-cawe seperti ini lalu dipertontonkan oleh partai. Baik itu partai besar, menengah, maupun kecil, partai itu seperti gak punya autonom lagi. Nah itu yang membuat mereka seolah-olah membebek saja, menunggu saja apa intruksi selanjutnya," pungkas Siti Zuhro. (DI)   #Kualitas Demokrasi Indonesia Diuji di Pemilu Serentak 2024