Siapa Sutradara yang Memainkan Gosip Prabowo Tampar Wamentan Pasca Demokrat Gabung KIM?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 19 September 2023 02:51 WIB
Jakarta, MI - Pasca dikabarkan partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) media sosial diramaikan kabar tentang seorang menteri menampar dan mencekik wakil menteri di sebuah rapat kabinet di Istana Negara. Adapun rapat tersebut terkait program food estate. Dalam isu tersebut, menteri itu disebut-sebut berstatus sebagai calon presiden. Kementerian Pertanian (Kementan) yang disebut-sebut di isu tersebut memberikan bantahan. Isu ini diembuskan seorang pengguna Twitter (X) lewat video. Netizen tersebut menyebut isu ini muncul karena keramaian di sebuah grup percakapan. Dia menyebut ada anggota grup bertanya tentang isu seorang menteri mencekik dan menampar salah seorang wakil menteri sebelum rapat. Menurut penuturan netizen tersebut, para menteri kemudian melerai menteri yang dinarasikan mencekik dan juga wakil menteri yang dicekik dan ditampar. Penutur isu ini menyebut dia mendapatkan cerita soal pencekikan itu sekitar 10 hari yang lalu dari informan yang merupakan staf yang hadir di rapat tersebut. Dia menyebut si capres ini marah kepada salah seorang menteri karena ada pekerjaan yang tidak dibantu kementerian terkait. Pekerjaan ini disebut-sebut melibatkan lintas kementerian. Capres yang juga menteri ini disebut menunggu sang menteri namun yang hadir wakil menteri sehingga kemarahan itu dilampiaskan. Setelahnya, pemberitaan bermunculan dengan menyebutkan nama dan instansi terkait. Sosok menteri dalam isu liar ini diasosiasikan dengan Prabowo Subianto. Sedangkan wamen yang dimaksud yakni Wamentan. Partai Gerindra mengklarifikasi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang diisukan tampar dan cekik salah seorang wakil menteri (wamen) dalam sebuah rapat. Namun demikian, partai Gerindra membantah isu yang beredar tersebut. Bahkan, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang juga Wakil Ketua DPR RI mempertanyakan isu tersebut muncul selepas partai Demokrat memutuskan bergabung dengan koalisi Indonesia maju. Isu itu sengaja dihembuskan untuk menutupi bergabungnya Demokrat. “Kan harusnya yang ramai di media adalah pasca bergabungnya partai Demokrat dengan koalisi Indonesia maju, tapi kemudian coba ditutupi oleh isu lain,” kata Dasco di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/9). Dijelaskan Dasco, Prabowo memang telah sering diisukan oleh kabar yang tidak benar.Di antaranya isu mengenai pembelian pesawat bekas hingga isu lingkungan. Wakil Ketua DPR RI itu pun meyakini rakyat sudah pintar untuk menilai isu tersebut. Sebaliknya, ia pun meminta agar kader Gerindra tidak terprovokasi dengan serangan kepada Prabowo. “Kami merasa kan rakyat sudah pintar nih, jadi ya kita mengimbau kepada kader-kader Gerindra maupun kader-kader KIM. Kita jangan terpancing dan jangan terprovokasi. Kita tetap bekerja untuk konsentrasi menghadapi pileg dan pilpres saja,” jelasnya. “Bahwa kemudian ada berita-berita beredar juga kita cermati, yang ngomong itu kan juga main aman, ngomongnya lihat di grup isu beredar ada di grup WhatsApp ya di grup WhatsApp kan harus dikonfirmasi sebenarnya kan begitu,” timpalnya. Lebih lanjut, Dasco meminta awak media untuk menanyakan langsung kepada Wamen yang diisukan ditampar dan dicekik oleh Prabowo. Apakah yang bersangkutan benar mengalami kekerasan atau tidak. “Yang paling gampang ini teman-teman wartawan tanya saja ke wamennya langsung kan gitu apakah benar kejadiannya, apakah kemudian dia merasa dibegitukan oleh pak Prabowo,” ungkapnya. Namun begitu, Dasco enggan menuding perihal siapa pihak yang dianggap memainkan isu yang tidak benar tersebut. “Kita nggak mau nebak-nebaklah. Orang kita nggak terlalu pikirin. Yang penting kita fokus di pileg dan pilpres,” tandasnya. Sementara itu, Kementerian Pertanian pada Senin sore (18/9) juga membantah isu yang tengah menjadi perbincangan ini. Kementan menegaskan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi tidak menghadiri ratas di Istana mewakili Mentan dalam waktu 10 hari terakhir. “Kami sudah cek agenda Wamentan dalam 10 hari terakhir, tidak ada agenda beliau hadir mengikuti Ratas di Istana mewakili Bapak Mentan SYL,” kata Arief Cahyono, Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan. Arief menambahkan tidak mungkin ada agenda Ratas yang tidak melalui tata keprotokolan di Kementan, sehingga munculnya berita yang beredar tidak sesuai dengan informasi yang terjadwal dalam agenda pimpinan Kementan. Arief juga menegaskan keterangan pers Kementan sekaligus membantah gosip Prabowo menampar Wamentan. “Iya terkait berita yang ramai itu,” tukasnya. (An)