Prabowo Beberkan Capaian Kinerja Presiden Jokowi

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 21 September 2023 02:20 WIB
Jakarta, MI - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto memuji capaian kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari sektor ekonomi. “Saudara-saudara, apa yang sudah dicapai Pak Jokowi, pemerintahan ini telah membangun landasan yang solid,” ungkap Prabowo, dalam acara Mata Najwa bertajuk “3 Bacapres Bicara Gagasan”, disiarkan dari Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa malam (19/9). Namun, Prabowo mengakui masih ada ketimpangan yang masih perlu diselesaikan ke depannya. “Ini adalah keberhasilan yang patut kita syukuri. Kita masih belum puas, kita perlu ada pemerataan yang lebih adil. Tapi capaian ini adalah pondasi,” tegas Menteri Pertahan RI itu. Awalnya Prabowo mengurai visi "Indonesia Emas 2045". Menurutnya, Indonesia Emas antara lain mengacu pada produksi nasional atau produk domestik bruto (PDB) yang saat ini mencapai 1,3 triliun Dolar AS. “Tahun 2023 ini saya baru dapat laporan, kita sudah mencapai 1,4 triliun Dolar AS,” katanya. Menurutnya, target yang diincar hingga 2045 adalah 9,8 triliun Dolar AS, yang merupakan lonjakan signifikan dari angka saat ini. Saat ini, lanjut dia, Indonesia berada di peringkat 16 dari negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia, namun pemerintah berambisi menduduki peringkat 5. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menegaskan, pertumbuhan ekonomi sebesar minimal 6 persen hingga 7 persen setiap tahun menjadi kunci mencapai visi itu. Prabowo Subianto menyebut 17 program prioritas yang akan dijalankan bila kelak terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024. Salah satunya, program hilirisasi yang saat ini tengah menjadi kebanggaan Presiden Jokowi. "Kita harus lanjutkan hilirisasi dan industrialisasi, kalian kuncinya. Ini (hilirisasi) yang akan mempercepat lompatan kita," kata Prabowo. Prabowo menjelaskan, program tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh Presiden Jokowi. Prabowo meyakini, Jokowi tidak ingin calon presiden penerusnya menyetop hal tersebut. Sebab, bangsa Indonesia tidak ingin hasil kekayaan alam Tanah Air dijual murah ke bangsa lain karena masih berbentuk barang mentah. "Kita sekarang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kita tidak mau komunitas kita sumber alam kita di ekspor, dijual murah ke bentuk lain kita tidak mau! kita hentikan ekspor murah kita wajibkan mereka untuk melakukan pengolahan di Republik Indonesia," tegas Prabowo. Prabowo akan melanjutkan program hilirisasi pasti mendapat banyak perlawanan khususnya dari pihak asing. Namun dengan rasa percaya diri yang kuat untuk menjadikan Indonesia negara yang makmur maka sebagai pemimpin dia siap untuk mempertahankan kebijakan itu. "Banyak negara asing tidak suka, tapi kita tidak gentar! kalau tanpa hilirisasi tidak mungkin kita menjadi negara makmur. Kita tidak mau anak-anak kita hanya mendapat pekerjaan dengan upah rendah, kita ingin menjadi negara yang maju benar-benar!," kata Prabowo. (An)