Dosa Politik di 2017, Bikin Anies Tak Diperhitungkan di Pilpres

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 13 Oktober 2023 19:22 WIB
Jakarta, MI - Pengamat Politik Fernando Emas, menilai, bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan kurang diperhitungkan pada Pemilu 2024 mendatang. Sebab, saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu, Anies Baswedan dianggap melakukan politisasi agama. "Sejak awal saya melihat Anies Baswedan memang kurang diperhitungkan pada pilpres yang akan datang. Hal tersebut dikarenakan pada saat Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang lalu dianggap melakukan politisasi agama," kata Fernando saat dihubungi Monitorindonesia.com, Jum'at (13/10). Selain dinilai melakukan politisasi agama, lanjut dia, Anies Baswedan juga dianggap tidak ada presentasi saat memimpin DKI Jakarta. "Terbukti hasil beberapa lembaga survei untuk wilayah DKI Jakarta yang menempatkan Anies Baswedan pada posisi terakhir," ucap Direktur Rumah Politik Indonesia itu. Sementara, Muhaimin Iskandar, kata Fernando, beberapa hasil lembaga survei juga tidak memuaskan. Sehingga, menurut dia, tidak memberikan dampak untuk meningkatkan elektabilitas ketika di pasangan sebagai cawapres Anies Baswedan. "Selain itu, Muhaimin Iskandar juga mendapat penolakan dari sebagian besar warga Nahdlatul Ulama (NU) karena pernah berseteru dengan Gus Dur. Sehingga sangat wajar ketika deklarasi Anies-Muhaimin dilakukan, tidak memberikan dampak yang memuaskan berdasarkan hasil beberapa lembaga survei," pungkasnya. (DI)     #Anies Tak Diperhitungkan di Pilpres