Nostalgia Anies: Dulu Digebuki Nasdem Selama Bertahun-tahun

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 November 2023 21:41 WIB
Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan (Foto: Dhanis/MI)
Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, bernostalgia pada Pilgub DKI Jakarta 2017. Ia mengaku, dirinya kerap diserang habis-habisan oleh Partai Nasdem dan stasiun televisi milik Surya Paloh karena berseberangan pada saat itu. 

"Saya bukan anggota Nasdem. Nasdem itu Pilkada DKI mendukungnya Pak Basuki. Dan bertahun-tahun saya digebuki terus sama partai dan televisinya," kata Anies saat di Rakernas LDII 2023, Jakarta, Kamis (9/11).

Usai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 Anies merasa takjub dengan sikap Nasdem yang berubah 180 derajat kepada dirinya. Justru Nasdem menjadi partai politik pertama yang mengusungnya sebagai calon presiden (capres). 

"Dan apa yang terjadi justru mereka melihat apa yang dikerjakan di Jakarta dan mereka memutuskan untuk melakukan perubahan," ujarnya. 

Namun, kata Anies, ketika Nasdem memutuskan untuk mendukungnya menjadi capres dan membawa visi perubahan. Ternyata jalannya tidak semulus yang dibayangkan, karena ada pihak-pihak yang tak menginginkan perubahan. 

"Ketika mereka melakukan perubahan tantangan yang dihadapi jadi besar. karena ada pemegang status quo yang tidak ingin perubahan. Itulah sebabnya muncul tantangan yang amat besar," jelasnya. 

Padahal kata Anies, pihaknya membawa gagasan perubahan bukan soal pergantian orang. Tetapi, bagaimana caranya mengubah paradigma atau cara pandang kita dalam mengelola Indonesia yang lebih baik. 

"Kami melihat agenda utamanya bukan tentang saya bukan tentang Gus Imin, bukan. Kenapa karena kami sendiri dalam situasi kami mendapatkan amanat," imbuhnya. (DI)