Gibran Rakabuming Siap Debat Capres-Cawapres Besok

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 11 Desember 2023 17:29 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming [Foto: Repro]
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming [Foto: Repro]
Jakarta, MI - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan siap, menghadapi debat perdana capres-cawapres, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12) besok. 

“Moga-moga sudah (siap) semua,” kata Gibran di kawasan Depok, Senin (11/12).

Dalam kegiatan tersebut, Gibran mengaku tidak ada persiapan khusus untuk agenda debat besok.

Saat disinggung mengenai elektabilitasnya setelah acara debat, Gibran mengatakan hal tersebut tergantung pada masyarakat.

“Naik atau turunnya suara itu tergantung warga, yang menentukan warga,” tandasnya.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024, yang akan berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
 
Debat pertama dan kedua digelar pada tanggal 12 dan 22 Desember 2023. Debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada 7 dan 21 Januari 2024.
 
Sementara itu, debat terakhir berlangsung pada 4 Februari 2024. Lima kali debat capres-cawapres ini dilaksanakan di Jakarta.
 
Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Walau begitu, pasangan capres-cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.
 
Adapun tema debat pertama meliputi pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
 
Tema debat kedua adalah ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Kemudian tema debat keempat adalah pembangunan keberlanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
 
Lalu, tema debat kelima meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan juga inklusi.