Anak Buah Jokowi Ramai-ramai Mundur, Siapa Saja?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 1 Februari 2024 02:08 WIB
Joko Widodo (Foto: MI/Repro Antara)
Joko Widodo (Foto: MI/Repro Antara)

Jakarta, MI - Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundurkan diri dengan alasan-alasan tertentu.

Dimulai dari Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Perkasa Roeslani yang dilantik pada 17 Juli 2023. Rosan secara resmi mengundurkan diri, lalu diberhentikan dengan hormat melalui keputusan presiden tertanggal 25 Oktober 2023. 

Diketahui, Rosan telah diperkenalkan sebagai Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran dalam acara deklarasi di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu (25/10). 

Pekan lalu, dikabarkan sebanyak delapan tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) mengajukan mundur dari jabatannya. Mereka mengajukan mundur dari jabatan karena telah tercatat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2024. 

Adalah Ade Irfan Pulungan, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V, Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV, Dedy Irawan, Tenaga Ahli Muda Kedeputian I, Endah Sricahyani Sucipto, Tenaga Ahli Madya Kedeputian II.

Kemudian Handoko, Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV, Ngatoilah, Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV, Asep Cuwantoro, Tenaga Ahli Muda Kedeputian IV, dan Usep Setiawan, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II. 

Teranyar, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan mundur dari jabatannya. Mahfud Md yang merupakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Jokowi.
 
"Maka hari ini saya sudah membawa surat untuk Presiden, untuk disampaikan ke Presiden langsung tentang masa depan politik saya yang belakangan ini menjadi perbincangan publik, dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapatkan jadwal ketemu dengan Presiden," ucap Mahfud saat berkunjung ke Pura Ulundano, Lampung, Rabu (31/1).
 
Mahfud menjelaskan, keputusan pengunduran dirinya itu telah dibicarakan oleh jajaran partai koalisi dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Setelah pembicaraan bersama partai koalisi beserta TPN, yang menyimpulkan langkah mundur dari jabatan negara selama proses Pilpres 2024 merupakan langkah yang bijak.
 
“Hal ini dianggap upaya mengembalikan marwah demokrasi yang dilaksanakan dengan proses yang benar dan jujur,” ucap Mahfud.
 
Mahfud berharap pengunduran dirinya itu bisa menjadi jaminan moral dan intelektual, agar Pilpres 2024 bisa berjalan adil dan jujur. “Saya sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” pungkasnya.

Langkah mundurnya Mahfud MD dari jabatan inipun diikuti para pendukungnya, yang tergabung ke dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. 

Adalah Jaleswari Pramodhawardani menyatakan mundur dari jabatan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan. Jaleswari Pramodhawardani saat ini juga merupakan bagian dari tim sukses pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Jaleswari didapuk menjadi Deputi Inklusi di TPN Ganjar-Mahfud. "Melalui siaran pers ini, saya Jaleswari Pramodhawardani menginformasikan pengunduran diri saya dari jabatan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan terhitung 1 Februari 2024," kata Jaleswari dalam keterangannya, Rabu (31/1).
  
Jaleswari menjelaskan, proses permohonan pengunduran diri tersebut telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. 

"Adapun alasan pengunduran diri saya didasari pada etika dan keyakinan yang saya harus pegang. Dalam hal ini, saya menyadari penuh bahwa saya perlu menghindari situasi dimana saya dapat dipersepsikan sebagai beban politik bagi Bapak Presiden maupun lembaga kepresidenan secara umum dikarenakan pilihan politik pribadi saya," beber Jaleswari.
 
Ia pun mengaku, menangkap keinginan publik bahwa setiap pejabat negara harus menjaga netralitas pada Pemilu 2024.
 
"Saya juga memahami dan menangkap kebutuhan publik atas netralitas dan profesionalisme pemerintah terutama di tahun politik ini. Saya pribadi memohon maaf apabila dalam mengemban jabatan sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, terdapat ruang penyempurnaan yang belum saya isi secara maksimal," pungkasnya.
 
Presiden Jokowi pun telah merespons mundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam. Presiden Jokowi menyatakan sangat menghargai keputusan Mahfud MD tersebut. "Itu hak, saya sangat menghargai," ujar Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1).
 
Meski demikian, Jokowi mengaku belum mendapatkan laporan secara resmi terkait mundurnya Mahfud dari jabatan Menko Polhukam. "Sampai detik ini saya belum mendapatkan laporan," ungkap Jokowi.
 
Jokowi pun menegaskan, jajaran Kabinet Indonesia Maju tetap solid mendukung program pemerintahan, sampai akhir masa jabatannya. "Sangat solid," tegas Jokowi. (wan)