Tolak Tinggalkan Kabinet Jokowi, Hasto Tuding Prabowo Korupsi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 5 Februari 2024 11:20 WIB
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto [Foto: MI/Dhanis]
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto [Foto: MI/Dhanis]

Jakarta, MI - Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, merespons calon presiden (Capres) 02, Prabowo Subianto yang tidak mau mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). 

Menurutnya, Prabowo tidak mau mundur karena takut prakterk dugaan korupsi di Kementerian terungkap di publik.

"Ini potensi korupsi yang sangat besar, maka dari logika itu tidak mungkin Pak Prabowo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menhan," kata Hasto kepada wartawan, usai debat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Senin (5/2).

Dijelaskan Hasto, contoh proyek di Kemenhan yang potensi korupsinya besar yaitu pengadaan pesawat, karena anggarannya dua kali lipat dari negara-negara lain.

"Ya kalau kita lihat dari data-data yang ada di ruang publik menunjukkan bahwa selama kepemimpinan Prabowo membeli pesawat terbang jauh lebih mahal  daripada negara lain," ujarnya.

Selain itu, Sekjen PDIP ini menyebut, progam food estate disinyalir tidak lepas dari kasus dugaan penyelewengan penggunaan anggaran. Tuding dia, dugaan kasus korupsi di Kemenhan, diduga melibatkan perusahan yang diisi oleh kroni Prabowo seperti PT Teknologi Militer Indonesia hingga  PT Agro Industri Nusantara.

"Ya kalau kita lihat, sorotan publik kan sangat luas. Bagaimana kegagalan dari food estate karena pembentukan PT Agro Industri Nusantara, bagaimana pembentukan PT Teknologi Militer, itu tidak terlepas bahwa di dalam pengelolaan anggaran Kementerian Pertahanan diduga banyak sekali persoalan-persoalan  yang tidak benar," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang juga adiknya Prabowo menyebut, Prabowo Subianto tidak perlu mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia.

"Tidak perlu mundur, cukup Pak Mahfud saja," kata Hashim usai menghadiri kegiatan Konsolidasi Pemenangan Prabowo-Gibran Menuju Indonesia Emas, di Surabaya, Kamis (1/1).