Meski Diklarifikasi, Aksi Caleg PKS Tetap Dicap Sebagai Settingan Politik

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 9 Februari 2024 15:40 WIB
Moment Sappe Caleg PKS curhat ke Anies (Foto: Ist)
Moment Sappe Caleg PKS curhat ke Anies (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pengamat Politik Citra Institute, Efriza, menyebut aksi calon legislatif (caleg) PKS bernama Sappe yang curhat ke capres 01 Anies Baswedan dinilai sebagai settingan politik yang semestinya tak dilakukan seorang caleg. 

"Settingan dengan mengesankan interaktif, maupun seolah bentuk hubungan erat dengan rakyat, konstituennya, sangat disayangkan. Apalagi ini caleg memerankan dirinya sebagai nelayan, meskipun ia nelayan, tetapi posisi dirinya saat ini tidak tepat," kata Efriza saat dihubungi Monitorindonesia.com, Jumat (9/2).

Kata Efriza, Sappe harusnya berjuang menyuarakan aspirasi rakyat dengan cara lain yang lebih elegan. Bukan justru terkesan ia gagal memperjuangkan suara rakyat dengan mengadukan hal tersebut kepada capres 01 yang diusung oleh Nasdem, PKS dan PKB.

"Sebab ia sedang menuju ke Pencalegan, semestinya ia berjuang untuk masyarakat. Ia memang melakukan tugas menyerap aspirasi masyarakat, dan berjuang untuk masyarakat, bukan malah menunjukkan ia gagal memberikan upaya memperjuangkan aspirasi masyarakat," ujarnya.

Meskipun yang bersangkutan telah mengklarifikasi tak ada settingan politik. Efriza menyarankan, semestinya ia menunjukkan kualitas dirinya sebagai caleg dan menunjukkan kepada masyarakat untuk percaya bahwa ia akan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Bukan malah menunjukkan ia seolah tidak punya kualitas, jika tidak ingin disebut tidak punya kualitas sebagai caleg," urainya.

"Ia juga harus paham nanti andai saat ini ia sebagai caleg, maka jika terpilih hubungannya dengan Presiden adalah menyerap aspirasi masyarakat, menyampaikan keluhan masyarakat, dan mengawasi pemerintah. Bukan malah posisinya dibawah presiden, jadi patut diingat sebagai caleg bahwa jika ia terpilih maka ia sejajar dengan presiden," tuturnya. (DI)