PDIP Tidak Akan Marah pada Prabowo dan Gerindra, Tapi?

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 17 Februari 2024 17:37 WIB
Lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Foto: MI/Dhanis)
Lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - PDI Perjuangan diperkirakan tidak akan marah ataupun sakit hati kepada Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Partai Gerindra lantaran dikalahkan dalam Pilpres 2024 sebagaimana hasil quick count.

Pengamat Politik Citra Institute Efriza, menilai kemarahan Partai berlambang banteng itu justru akan tertuju kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya karena memiliki andil besar dalam kemenangan Prabowo.

"PDIP tidak akan marah kepada Prabowo dan Gerindra tapi ia sakit hati sama perilaku Jokowi dan keluarganya, begitu juga Gibran," kata Efriza saat dihubungi Monitorindonesia.com, Sabtu (17/2).

Menurut Efriza, Jokowi adalah salahsatu kader terbaik PDIP yang seharusnya berupaya memenangkan Paslon Ganjar-Mahfud sebagaimana diusung oleh PDIP. Namun, Jokowi justru memberikan putranya untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai pasangan capres-cawapres.

"Jelas karena Jokowi adalah kadernya PDIP tapi malah ia mengendorse Prabowo dan mengajukan anaknya (Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres)," ujarnya.

"Kalau bahasa Sarkasnya, Jokowi bak anak "durhaka" bagi PDIP kepada ibu ketua umumnya. Jadi oposisi ini soal kemarahan dan harga diri organisasi partai," tambah Efriza.

Karena menurut Efriza, jika tanpa dukungan yang diberikan Jokowi kepada Prabowo. Diyakini PDIP bakal kembali memenangkan kontestasi Pemilu untuk yang ketiga kalinya.

"Sebab tanpa Jokowi maupun obsesi Gibran, diyakini PDIP bisa "metal akronim menang total" bukan malah tersingkir dari keinginan hattrick di pemerintahan, lalu menjadi "losser", Banteng Moncong Putih terlempar dari Istana," tuturnya.

"Ini menyakitkan, bagi PDIP. Sebab, bagi PDIP diyakini Prabowo dan Gerindra bisa dijungkalkan ketiga kalinya di Pilpres, jika tanpa peran Jokowi," tandasnya. (DI)