Pengadaan Meubelair Dikorupsi, Citra DPR Semakin Buruk

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 27 Februari 2024 11:11 WIB
Gedung DPR RI/MPR RI/DPD RI (Foto: MI/Dhanis)
Gedung DPR RI/MPR RI/DPD RI (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Kasus korupsi pengadaan meubelair rumah jabatan (Rujab) DPR RI tahun 2020 yang diduga menyeret Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI Indra Iskandar, saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meningkatkan status penyelidikan ke tahap penyidikan terhadap kasus tersebut. 

Menanggapi kasus tersebut, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Agung Budi Santoso mengatakan bahwa semua proses proyek yang dilakukan oleh DPR sudah sesuai ketentuan.

"Saya meyakini bahwa semua proses di DPR sudah dilakukan sesuai ketentuan," katanya kepada Monitorindonesia.com, Senin (26/2) malam.

Kendati begitu, Agung menghormati apa yang disampaikan oleh KPK dalam membongkar kasus korupsi tersebut. Namun, kata dia selama belum ada penjelasan rinci dari kasus itu, ia menghargai asas praduga tak bersalah.

"Pada prinsipnya saya menghargai apa yang disampaikan KPK, tapi tentu saya juga menghargai asas praduga tidak bersalah, apalagi belum ada penjelasan rinci terkait hal itu," ujarnya.

Selain itu, ketika ditanya mengenai apakah dirinya khawatir terhadap citra DPR yang semakin buruk di mata masyarakat atas kasus korupsi tersebut. Sampai siang ini redaksi Monitorindonesia.com masih belum mendapatkan jawabannya.

Sebab pada sebelumnya, Agung pernah mengungkap tingkat kepuasan masyarakat terhadap lembaga DPR RI yang dinilainya tak pernah mengalami perubahan positif dari waktu ke waktu.

"Berdasarkan survei yang dilakukan oleh datalis tahun 2023. Alhamdulillah DPR menjadi lembaga pemerintah yang mendapat kepercayaan oleh rakyat Indonesia nomor 1, tapi dari bawah," kata Agung pada acara DPR Rewind 2023 di Jakarta, Kamis (25/1) lalu.

"Jadi masih paling buruk bapak ibu sekalian. ini yang menjadi tugas PR (pekerjaan rumah) kita semua bagaimana harus bisa membuat DPR RI ini menjadi lembaga yang lebih dicintai oleh rakyat," tambahnya.

Untuk itu, ia mengaku prihatin atas kondisi tersebut, karena selama dirinya mengikuti perjalanan DPR sejak terpilih pada Pemilu 2009 hingga pemilu 2019, sudah banyak prestasi yang ditorehkan DPR.

"Tentunya harapan saya DPR RI harus bisa menjadi lembaga yang paling dekat dengan rakyat, karena lembaga DPR RI adalah lembaga yang langsung dipilih rakyat, tapi anehnya menjadi lembaga yang paling tidak dipercaya oleh rakyat yang memilihnya," ujarnya. (DI)