Jelang Pengumuman Pemenang Pilpres 2024: Pengamat Minta semua Pihak Menerima Hasil Rekapitulasi KPU

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 20 Maret 2024 10:40 WIB
Arman Salam. [Foto: Dok MI]
Arman Salam. [Foto: Dok MI]

Jakarta, MI - Pada hari ini Rabu (20/3/2024), Komisi Pemilihan Umum (KPU) direncanakan mengumumkan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Dalam perjalanannya  banyak pernak pernik dalam proses pemilihan tersebut mulai dari kontroversi salah satu cawapres sampai pada penyelenggara yang dianggap kurang netral dan atau kurang memiliki kredibilitas yang tinggi.

"Namun proses terus berjalan sampai akhirnya pada hari ini pengumuman hasil pilpres. Terlepas dari masalahnya sebenarnya keunggulan pasangan Nomor urut 02 Prabowo-Gibran sudah terpotret dari berbagai trend survei terhadap pasangan yang akan berkontestasi," ujar pengamat politik dari Indonesian Presidential Studies Arman Salam saat berbincang dengan Monitorindonesia.com menjelang pengumuman hasil akhir rekapitulasi Pipres 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Menurut mantan Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia itu, faktor Jokowi dinilai variabel paling dominan mengantarkan kemenangan telak pasangan Prabowo-Gibran. Sebagian publik mempertanyakan peran Jokowi namun berdasar pengalaman negara yang merupakan "mbahnya" demokrasi yakni Amerika serikat, nampaknya hal itu biasa saja bagaimana George  Bush  dan Bill Clinton yang juga berperan saat anak atau istrinya maju sebagai kontestan.

Selisih dukungan yang cukup jauh antara pasangan nomor urut 02 diabnding pasangan yang lain memberikan legitimasi dan kredibilitas atas kemenangan Prabowo-Gibran. Sehingga sulit bagi pasangan lain mebuktikan kecurangan yang dapat menukar hasil karena selisih yang jauh.  

Secara ilmiah, lanjut Arman Salam, quick count adalah suatu kegiatan akademik yang dapat dipertanggung jawabkan. Sulit mengintervensi quick count secara masif dan sistematis karena quick count mengandalkan kaidah ilmu statistik dan dalam penarikan sampelnya sangat random.

"When the political end administration begun, kira kira itulah istilah saat ini yang paling tidak dianggap tepat agar pemerintahan bisa terus berjalan dan memberikan berbagai pelayanan yang prima bagi masyarakat. Karena hakekatnya kekuasaan adalah pengabdi masyarakat," tambah Arman Salam.

Dia menandaskan, tidak akan pernah proses politik bisa menyenangkan semua pihak. Sehingga dia berharap semua pihak bisa menerima hasil rekapitulasi hasil Pilpres yang akan diumumkan KPU hari ini. "Karena dalam politik kekuasaan pasti ada yang menang berkuasa dan kalah. Kini saatnya bergandengan menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas.

Dari hasil rekapitulasi KPU pada Selasa (19/3/2024) kemarin, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang di 34 dari 36 provinsi yang sudah selesai melakukan rekapitulasi suara Pilpres 2024. Bahkan, wilayah paling banyak DPT di Indonesia Prabowo-Gibran menang di Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 16.805.854 suara.

Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara di hampir seluruh provinsi. Pasangan ini hanya kalah di dua provinsi, Sumatera Barat dan Aceh.
Pasangan nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menang di Sumatera Barat dan Aceh. Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah di semua provinsi yang sudah selesai rekapitulasi.[man]