Dihadapan Ketua KPU, Fraksi PDIP Sebut Pemilu 2024 yang Terburuk

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 25 Maret 2024 19:20 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP, Komarudin Watubun (Foto: MI/Dhanis)
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP, Komarudin Watubun (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Komarudin Watubun, mencecar penyelenggara pemilu dalam melaksanakan Pemilu 2024. Menurutnnya pemilu 2024 merupakan pemilu paling buruk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.

Hal itu disampaikan Komarudin dalam interupsinya dalam rapat denar pendapa (RDP) dan rapat kerja (Raker) Komisi II DPR RI bersama Pemerintah dan KPU, Bawaslu, DKPP di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024). 

"Masalah ini, masalah serius dari tadi kita dengar yang bagus-bagus aja. sementara 

publik di luar itu merasa pemilu ini adalah pemilu terburuk dalam sejarah reformasi, termasuk saya itu menilai begitu," kata Komar dalam RDP tersebut. 

Kata Komar, perlu pembahasan panjang untuk membahas masalah tersebut. Karena itu ia meminta komisi II dan penyelenggara pemilu dapat mendengar suara rakyat yang mengeluhkan penyelenggaraan pemilu kali ini. 

"Oleh karena itu jangan dengar yang bagus-bagus aja, kita juga harus terbuka untuk menerima informasi-informasi dari luar, penilaian dari luar. karena orang yang didalam ini adalah semua orang berpendidikan," ujarnya. 

Sebab kata Komar, jika Komisi II dan penyelenggara Pemilu tak bisa lagi mendengarkan aspirasi rakyat maka untuk apa lagi bicara teriak-teriak tentang demokrasi tetapi tak menerapkannya. 

"Jadi kalau tidak bisa merekam tidak bisa menerima informasi dari publik, untuk apa bicara demokrasi, tidak perlu demokrasi kita atur suka-suka kita," tegasnya. 

Sementara, Ketua Komisi II DPR RI memutuskan untuk menskors rapat tersebut sampai dengan Senin 1 April 2024, karena menurutnya perlu waktu yang panjang untuk membahas masalah-masalah yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu 2024.

"Saya yakin kita juga sama punya banyak catatan yang disampaikan. Sekarang sudah lewat waktunya, saya usulkan kita skors, kita cari waktu yang panjang bila perlu sampai pagi, karena Ini masalahnya tidak sederhana," pungkasnya.