Gagasan Presidential Club Dinilai Sebagai Bentuk Ketidakpercayaan Prabowo

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 Mei 2024 17:18 WIB
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Soal wacana pembentukan Presidential Club atau Klub Presiden yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan dirinya sebagai pemenang Pilpres 2024

"Ini bentuk ketidakpercayaan Prabowo menang dalam Pilpres 2024 kemarin," kata Wakil Ketua Umum Partai Hanura Benny Rhamdani kepada wartawan, Rabu (8/5/2024). 

Menurutnya jika Presidential Club jadi dibentuk oleh Prabowo, maka itu tak lebih dari sekadar kelompok yang bakal menyerang satu sama lain dalam mempertahankan kekuasaan. 

"Mereka adalah kelompok yang pasti hanya akan ribut ya, cakar-cakaran urusan kekuasaan," ujarnya

Ketua Umum Barikade 98 ini juga menilai, Presidential Club tak hanya wadah untuk membuat suatu keucu-lucuan yang dibuat oleh Prabowo. 

"Yang harusnya kita dorong itu Indonesia Lawyers Club daripada Presidential Club itu lebih lucu-lucuan," tandasnya. 

Sebelumnya, juru bicara (Jubir) Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengemukakan soal ide pembentukan Presidential Club. 

Menurutnya gagasan itu adalah keinginan dari presiden terpilih untuk membuat wadah suatu perkumpulan bagi mantan presiden Indonesia agar tetap bisa bertemu dan berdiskusi rutin mengenai masalah kebangsaan. 

"Presidential club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat (3/5).