PKB Tegaskan Tak Pernah Disodori Nama Ketum PSI untuk Pilgub Jakarta

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 28 Juni 2024 19:06 WIB
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, membantah jika partainya disodori nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

"Tidak, tidak ada (soal penawaran itu)," kata Jazilul di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Diketahui, Sekjen PKS Aboe Bakar Habsyi mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang yang juga merupakan putra bungsunya sekaligus Ketua Umum PSI kepada partai-partai politik untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.

Atas adanya kabar tersebut, Jazilul mengaku tidak mengetahuinya dan meminta untuk ditanyakan langsung ke pihak PKS.

"Tanya PKS, jangan tanya saya," kata dia.

Jazilul menegaskan dalam mengusung nama-nama di pilkada, PKB memutuskannya berdasarkan aspirasi di tingkat dewan pimpinan wilayah (DPW) yang ada. Selain itu, juga mencermati konstelasi politik nasional.

Untuk itu, ia mengatakan untuk urusan pilkada, juga jangan dikait-kaitkan dengan Presiden.

"Kamu jangan ikut-ikutkan Pak Presiden," kata Jazilul.

Secara terpisah, Ketum PSI Kaesang Pangarep membantah isu ayahnya sekaligus Presiden Jokowi ikut campur mendorong dirinya maju dalam Pilkada 2024 di Jakarta.

"Jangan bawa-bawa Presiden-lah, yang ketua umum kan saya," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Menurut Kaesang, pihak yang berhak memutuskan siapa yang akan maju mewakili PSI dalam pilkada adalah dirinya selaku ketua umum.

Beberapa hal pun akan menjadi pertimbangan Kaesang dalam menentukan siapa sosok yang akan maju di Pilkada DKI. Salah satunya yakni banyaknya pihak yang datang ke PSI untuk meminta dukungan partai berlambang mawar merah itu.

"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada delapan kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," kata dia.