Memanas! Sukamta Harap India dan Pakistan Menahan Diri
Jakarta, MI - Esklakasi konflik antara India-Pakistan menimbulkan kekhawatiran berbagai kalangan di dunia, termasuk Indonesia. Serangan militer India ke berbagai lokasi di wilayah Kashmir, yang menjadi bagian Pakistan dan juga wilayah dekat Lahore kota penting di Pakistan, pada Rabu (7/5/2025). Serangan itu, menyebabkan 31 korban sipil membuat situasi semakin memanas.
Menanggapi perkembangan kondisi ini, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyatakan keprihatinannya dan berharap pemerintah India dan Pakistan, untuk menahan diri demi meredakan tensi konflik.
"Baik India maupun Pakista adalah negara sahabat Indonesia, tentu kita prihatin jika terjadi konflik bersenjata antar kedua negara tersebut," kata Sukamta, Jumat (9/5/2025).
"Setiap konflik bersenjata pasti akan menimbulkan korban sipil, menghancurkan fasilitas umum dan menggangu perekonomian. Jika konflik meluas, tidak hanya kedua negara yang akan merasakan dampaknya, secara regional tentu juga akan berpengaruh," sambungnya.
Oleh sebab itu, kata dia, tidak ada cara lain selain menahan diri dan berusaha menyelesaikan permasalahan di meja perundingan.
Beberapa analisa menyebutkan, skenario terburuk meningkatnya konflik, penggunaan senjata nuklir oleh kedua negara.
Menurut Sukamta, skenario tersebut sangat kecil untuk terjadi, karena kedua pihak selama ini memiliki kebijakan dan mendeklarasikan tidak akan menggunakan nuklir terlebih dahulu.
"Saya meyakini, para pemimpin di India maupun Pakistan masih menggunakan pikiran yang rasional dengan mempertimbangkan berbagai risiko. Juga ada histori, beberapa konflik terkait wilayah Khasmir dan perbatasan selama ini tidak meluas dan mampu diselesaikan di meja perundingan," ujarnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini berharap, Pemerintah Indonesia bisa prokatif tampil sebagai juru damai, dengan melakuka upaya mediasi perdamaia antara India dan Pakistan. Menurutnya momentum saat ini sangat tepat.
"Momentumnya tepat, selain karena hubungan persahabatan Indonesia dengan kedua negara," ungkapnya.
Menurutnya, Amerika Serikat (AS) yang selama ini berperan menekan India dalam konflik-konflik terdahulu, saat ini sedang dihadapkan dengan berbagai persoalan dalam dan luar negeri, termasuk di dalamnya saat ini duta besar AS di India sejak Trump terpilih masih vakum.
Sementara China sebagai kekuatan utama regional Asia, hubungan dengan India panas dingin serta dianggap lebih dekat dengan Pakistan.
"Maka Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama regional Asia tentu diharapkan bisa tampil aktif menjadi mediator," tandasnya.
Topik:
Sukamta Perang India dan PakistanBerita Sebelumnya
Anggota DPR Sebut Tak Ada Impunitas Dalam UU BUMN
Berita Selanjutnya
PLTU Labuhan Angin Meledak, DPR Desak Pemeriksaan Menyeluruh
Berita Terkait
Sukamta Tanggapi Resolusi DK PBB: Proses Perdamaian Harus Jamin Hak dan Kemerdekaan Palestina
19 November 2025 07:56 WIB
Gaza Dilanda Cuaca Ekstrem Musim Dingin, Sukamta: Desak Israel Buka Akses Bantuan Kemanusiaan
17 November 2025 14:21 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta Dorong Pemerintah RI Aktif dalam Upaya Mediasi Perdamaian di Sudan
6 November 2025 13:50 WIB
Konflik Sudan Memburuk, DPR Minta Pemerintah RI Bergerak Cepat dalam Mediasi
6 November 2025 13:46 WIB