Jokowi Ungkap Alasan Dirinya Tak Daftar Caketum PSI


Jakarta, MI- Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan mengapa dirinya tidak mendaftar menjadi calon ketua umum (Caketum) Partai Solidaritas Indonesia.
Jokowi memberikaan kesempatan kepada para generasi muda untuk memimpin partai politik tersebut. Ia menilai bahwa PSI lebih baik di pimpin oleh generasi-generasi muda.
"Yang muda-muda saja, lebih baik yang muda-muda saja," kata Jokowi, Kamis (26/6/2025).
Ketika ditanya apakah genarasi muda yang dimaksud adalah Kaesang, Jokowi mengatakan bahwa dirinya menyerahkannya kepada semua kandidat yang berkontestasi dalam pemilihan caketum PSI. Ia menyebut semua kandidat yang ada merupakan anak-anak muda yang baik.
"Menyerahkan ke semua kandidat. Siapa nanti yang dipilih. Ke semua kandidat, semua baik, muda-muda semua," ujarnya.
Sebelumnya, Putra bungsu Jokowi, Kesang Pangarep memastikan bahwa Jokowi tidak akan mengikuti kontestasi pemilihan ketua umum partai tersebut. Hal ini disampaikan Kaesang usai mendaftakan diri sebagai Caketum PSI pada Sabtu (21/6/2025) lalu.
Pada kesempatan itu, Kesang mengaku sudah berbicara langsung dengan Jokowi terkait dengan hal tersebut.
"Saya sudah berkomunikasi dengan beliau, saya sudah 1 minggu ini di Solo dan baru saja tadi mendarat pukul 3 tadi. Mengenai beliau akan menjadi ketum atau tidak, itu sudah kami obrolkan di seminggu terakhir ini, dan nggak mungkin juga, anak sama bapak saling berkompetisi," ungkapnya.
Kaesang mengatakan bahwa dirinya telah meyakinkan Presiden ke-7 RI yang juga ayahnya tersebut untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memimpin partai politik.
"Yang saya yakinkan kepada beliau adalah satu, berilah kesempatan kepada anak muda. Anak muda itu bukan pemimpin masa depan, anak muda itu pemimpin masa kini," ujarnya.
Topik:
Jokowi Partai Solidaritas Indonesia Caketum PSIBerita Sebelumnya
Komisi III DPR Mulai Raker Bahas RKUHP Bulan Depan
Berita Selanjutnya
Cegah Penyalahgunaan Wewenang, Penyadapan Kejagung Harus Diawasi
Berita Terkait

Mahfud Sebut KPK Bisa Periksa Mantan Menteri Jokowi di Kasus Kereta Cepat, Eks Menhub Budi Karya?
5 jam yang lalu

Tak Ada Alasan! KPK Wajib Usut Tuntas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Warisan Jokowi
20 Oktober 2025 13:58 WIB

Mengungkap Dalang Pengalihan Kereta Whoosh ke China Berujung Mark Up 50%
18 Oktober 2025 21:51 WIB

Mahfud Jangan "Memancing di Air Keruh", Tunjukin Dong Dugaan Keterlibatan Jokowi di Kasus Kereta Cepat Whoosh dan IKN
18 Oktober 2025 21:29 WIB