Komisi IV DPR RI Sayangkan Sistem Distribusi Beras Oleh Bapanas


Jakarta, MI - Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo menyayangkan sistem distribusi beras yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Sudah dilakukan terobosan untuk melakukan distribusi beras tersebut, tetapi ada persoalan, dimana Bapanas bikin regulasi bahwa untuk penebusan beras tidak lagi menggunakan sistem mitra tapi yang digunakan adalah Koperasi TNI, Koperasi Polri. Mereka tidak bisa selincah perusahaan-perusahaan mitra Bulog. Bulog tidak bisa melakukan itu. Rumah Pangan yang dipakai selama ini oleh Bulog dimatikan, tidak boleh bergerak oleh Kementan dan Bapanas. Ini ada sumbatan-sumbatan di regulasi," kata Firman Soebagyo di Jakarta, Kamis (11/9).
Selain itu, Bapanas juga membuat regulasi baru terkait pembelian beras oleh pedagang kepada Bulog, yakni menggunakan aplikasi.
"Bapanas bikin regulasi bahwa pedagang pasar membeli ke Bulog dengan menggunakan aplikasi. Kalau menggunakan aplikasi, bagaimana pedagang besar menggunakan smart phone, belum tentu punya smartphone, belum tentu ada akses internet," kata politisi Golkar itu.
Karena itu, ia menyarankan agar regulasi yang rumit dan berbelit-belit agar diubah sehingga kehadiran negara untuk negara akan jelas terlihat.
"Karena itu yang saya dengar di lapangan, itu harus diperbaiki, disederhanakan. Kalau memang negara ini hadir untuk pangan pokok murah, maka regulasinya jangan berbelit-belit dan rumit, kalau bantu rakyat," kata Firman Soebagyo
Akibat dari sistem yang rumit dan berbelit tersebut, Bulog saat ini mengalami masalah seperti terjadinya penumpukan beras di gudang, yang akibatnya beras menjadi rusak dan tidak terjual.
"Sekarang Bulog bebannya berat karena kuatir beras yang ada di gudang itu mengalami kerusakan tinggi, sedangakan Bulog menggunakan dana pinjaman dari bank," sebut Firman.
Topik:
Firman Soebagyo Komisi IV BulogBerita Terkait

Bulog Diusulkan Naik Status jadi Kementerian, Begini Respons Istana
13 Oktober 2025 08:20 WIB

DPR Desak KPK Periksa Eks Kepala Bapanas Arief soal Dugaan Korupsi Demurrage Beras
12 Oktober 2025 10:30 WIB

Hampir 30 Ribu Ton Beras Bulog Turun Mutu, Dirut: Masih Layak Dikonsumsi
8 Oktober 2025 16:12 WIB