Pemprov Kepri Peringati Hari Kanker dan Hari Peduli Sampah Nasional 2022

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 27 Februari 2022 20:48 WIB
Tanjungpinang, Monitorindonesia.com - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengikuti senam sehat Maumere sempena Hari Kanker Dunia dan Hari Peduli Sampah Nasional di halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Minggu (27/2/2022). Hadir juga Pj Sekda Eko Sumbaryadi dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Dewi Kumalasari Ansar. Kegiatan yang dilaksanakan YKI Kepri dimulai pukul 06.00 WIB diikuti 200 peserta dari tenaga kesehatan, mahasiswa, pegawai pemerintah, dan masyarakat umum. Gubernur menyampaikan bahwa sampah menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan rusaknya lingkungan, yakni jika masyarakat membuang sembarangan baik di darat maupun di laut. Karena dapat mengakibatkan pencemaran terhadap tanah, air, dan udara. Ia melanjutkan, Hari Peduli Sampah Nasional mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama, dalam hal penanganan dan pengelolaannya yang memerlukan pelibatan seluruh komponen masyarakat. "Mari kita peduli pada sampah dan lingkungan. Mari bersama-sama kita bangun sinergitas untuk mengelola sampah menjadi suatu yang bernilai, kita ubah sampah menjadi rupiah dan emas," kata Ansar. Jumlah sampah Kepri pada 2021 sebesar 484.136 ton dengan jumlah penduduk 2.055.278 jiwa. Sampah terbesar ada di Kota Batam yakni 870,98 ton per hari dan jumlah terkecil ada di Kabupaten Kepulauan Anambas yakni 13,04 ton per hari. "Pemprov berharap partisipasi masyarakat dalam mengolah sampah supaya Provinsi Kepri menjadi lebih bersih dan asri," ujar Ansar. Ia menambahkan, Pemprov Kepri berencana membangun 500 bank sampah hingga 2025. Yang sudah terealisasi 259 unit. "Ini rencana Pemprov Kepri untuk menanggulangi sampah," imbuh dia. Di acara tersebut, Gubernur Ansar memberikan piagam kepada OPD atas gerakan sedekah sampah. Digelar juga tarian oleh 15 survivor kanker. (As)

Topik:

pemprov kepri

Berita Sebelumnya

Ukraina: Tawaran Negosiasi Rusia di Belarus adalah "Propaganda"

Berita Selanjutnya

UEFA Berikan €1 Juta untuk Bantu Anak-anak Ukraina