Terpilih Secara Aklamasi, Ketum Ipong Hembing Putra Janji Rangkul Seluruh Mualaf dan Anggota PITI

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 20 Mei 2023 21:06 WIB
Jakarta, MI - Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Dr. Ipong Hembing Putra berjanji akan terus merangkul seluruh mualaf dan anggota PITI agar nantinya tidak terprovokasi dengan isu sara atau agama. Dibawah kepemimpinan periode kedua Ipong Hembing PITI akan terus mengembagkan dakwahnya. Anggota PITI, kata Ipong, boleh berbeda-beda politik tapi jangan sampai ada keributan. Menurutnya, anggota PITI akan melakukan pendekatan semua pihak untuk mencapai kedamaian. "Jangan sampai ada keributan, bagaimana kita ini semua bersaudara, meski partai berbeda-beda, berbeda agama berbeda suku tapi kita semua bersaudara, sama-sama membangun negara ini. Kita netral," ungkap Ipong usai dilantik jadi Ketum PITI untuk periode kedua 2023-2028. Dia berharap, semua visi misi PITI dapat dijalankan dengan baik dan sukses. Khususnya dalam segi kemanusiaan. "Intinya kita semua berbeda suku, berbeda beda agama, tapi kita bersaudara dalam kemanusiaan. Dalam PITI itu kita semua bersaudara. Tugas kita itu dakwah," kata Ipong di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/5). Tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) memuji kepemimpinan Dr. Ipong Hembing Putra selama lima tahun terakhir. Sehingga tak salah peserta Muktamar II PITI kembali memilih Ipong Hembing Putra sebagai ketum umum periode 2023-2028 secara aklamasi. Ngabalin juga meminta Ipong tetap konsisten menjaga PITI jadi organisasi dakwah Islam yang independen. PITI juga harus dapat mengembangkan aktivitas dakwah dalam membina generasi muda. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pembina PITI Ali Mochtar Ngabalin kepada Ketua Umum PITI terpilih Dr Ipong Hembing Putra saat menghadiri Muktamar ke-2 PITI, di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/5). Ngabalin berharap PITI tetap pada posisinya sebagai organisasi dakwah dan independen. "Saya berharap banget, PITI tidak usah secara kelembagaan ke 'kiri' dan ke 'kanan', tidak usah," katanya. Ngabalin yang juga tenaga ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia itu berharap PITI dapat menjaga marwah organisasinya, yang merangkul Muslim Tionghoa di Indonesia. Tentunya, agar organisasi ini bisa menghimpun para mualaf-mualaf keturunan Tionghoa dan dapat duduk bersama untuk membicarakan masa depan organisasi dan Indonesia. "Visinya harus dijaga marwahnya untuk dia tidak boleh ke Timur, ke Barat, tidak penting, tidak perlu, dia harus tetap jaga independensinya agar semua orang merasa memiliki PITI sebagai sebuah organisasi yang besar, itu saya berharap banget," kata Ali. Sementara Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut baik tema muktamar kedua Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia yakni membangun kesetaraan dan keberagaman dalam bingkai Islam rahmatan lil alamin . "Dalam pandangan saya tema ini menjadi sangat penting untuk terus dikedepankan diingatkan sekaligus diimplementasikan di tengah kebhinekaan bangsa Indonesia yang kaya dengan perbedaan," ucap Bamsoet. "Baik perbedaan suku, bahasa, agama budaya dan keanekaragaman lainnya Namun sejatinya tetap satu dalam bingkai NKRI," tambahnya. Bamsoet juga meyakini bahwa melalui peran PITI sebagai organisasi yang berhimpun pada penyatuan aspirasi mualaf dan sebagai media dakwah dan sosial yang senantiasa berkarya dan bersinergi. "Saya yakin kedepan PITI akan senantiasa terus mengedepankan sikap-sikap membangun kerukunan, kedamaian dan harmoni bangsa," lanjut Bamsoet. Dengan dilandasi relasi rasa perasaan dan sikap modernisasi dalam beragama yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat kemanusiaan. Dalam kesempatan itu ia ucapkan juga selamat atas terpilihnya kembali Dr. Ipong Hembing Putra sebagai Ketua Umum PITI periode 2023-2028. "Saya meyakini dibawa kepemimpinan saudara Ipong Hembing Putra, PITI akan semakin maju, solid dan berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai persaudaraan, persatuan toleransi dan kemanusiaan di tengah-tengah masyarakat Indonesia," katanya. "Sekali lagi selamat bermuktamar, jaya dan sukses selalu Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia atau PITI di masa-masa yang akan datang," tutup Bamsoet. (Lin)