Ragam Reaksi Warga +62 Sayembara Tangkap Harun Masiku Rp 8 M: Desak PDIP Tanggung Jawab hingga Senggol Mulyono


Jakarta, MI - Baru-baru ini politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait mengumumkan sayembara untuk mencari buronan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Harun Masiku. Uang Rp 8 miliar bagi yang berhasil menangkap Masiku.
Ara menjelaskan bahwa sayembara itu dilakukannya semata-mata sebagai bentuk partisipasi publik. Dia menyebut, tidak ingin negara kalah dengan satu orang koruptor bernama Harun Masiku.
"Masa ada kasus besar kayak begitu, ini negara besar, ya, partisipasi publiknya tinggi, ya, masa Harun Masiku bisa mengalahkan negara sih?. Saya sebagai warga negara tidak terima negara saya, bangsa ini kalah sama koruptor namanya Harun Masiku," kata Ara sapaannya kepada wartawan di Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).
Harun Masiku merupakan mantan Caleg PDIP yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap terhadap komisioner KPU pada awal 2020 lalu. Hingga kini, Harun Masiku sudah hampir 5 tahun berstatus buron dan belum kunjung diringkus KPK.
Ara menduga bahwa ada orang besar di balik kasus Masiku tersebut. Menurutnya, Harun Masiku tak mungkin hilang begitu saja saat lembaga antirasuah terus mencari keberadaannya.
Oleh karenanya, Ara menekankan bahwa sudah saatnya rakyat ikut terlibat dalam upaya menangkap Harun Masiku. Lewat sayembara yang diadakannya, Ara ingin negara bisa menang melawan koruptor. "Dan saya yakin itu ada masalah-masalah besar yang dia simpan, dan dia melibatkan orang-orang besar, saya tidak tahu, ya. Tapi enggak mungkin tiba-tiba dia bisa hilang begitu dicari kemana-mana," ucap dia.

"Nah mungkin ini sudah waktunya rakyat terlibat. Pasang mata, telinga baik-baik, ya, dari berkat yang Tuhan kasih kepada saya, saya tidak mau negara ini kalah dari koruptor yang namanya Harun Masiku. Negara ini harus menang, ya. Kasih informasinya kepada siapa, Rp 8 miliar ya dari uang pribadi saya," pungkasnya.
Menurut bahwa respons yang muncul di publik, termasuk oleh KPK, juga positif. "Kan sudah disampaikan oleh KPK itu oke, betul, kan? Dan saya mendapatkan WA, SMS dari teman-teman DPR juga saya lihat positif, kok, dari KPK positif, kok," tutur dia.
Selain itu, sayembara itu pun menuai beragam reaksi warga +62 atau netizen (warganet) Indonesia.
Seperti disaksikan Monitorindonesia.com, di akun TikTok @criminallaw81 yang menyebut akun @monitorinddot.com dan @monitorindonesiadotcom, Minggu (1/12/2024), ada yang mendukung dan ada juga yang tidak.
"Mantap itu bang, biar cpt ketemu Dan cepat terkuak jg cepat tumbang," kata @toni***.
"Uang pribadi kan pak," tanya @user286***.
"Masih tanya, makanya jgn baca judul doank tapi baca semua caption-nya gak bertantanya-tanya lg," sahut @pangeran***.
"Bacanya pelan pelan mas nanti keselek," ujar @rifky***.
"Dia ini konglo.yg punya pulau intan," sahut @walang***.
Namun di lain sisi, warganet lainnya, apa yang dilakukan Ara itu hanya untuk hanya untuk mengalihkan isu dari Hasto soal pernyataan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP pada Pilkada Jakarta 2024 bakal ditinggalkan pemilih non-muslim karena didukung Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan. Dan isu "Partai Cokelat".
"Mengalihan isu dari Hasto," kata @ilham***.
Kandati, @user825***menyatakan bahwa bertanggung jawab dan ikut mencari buronan KPK nyaris 5 tahun itu. "Seharus nya PDIP ikut bertanggung jawab dan ikut mencari Harun Masiku. Tapi kmrn katanya KPK sudah tahu apa nya kerja KPK dibyr mahal2".
"Tanya Mulyono pasti tahu jawabannya," sahut @tjahjo***.
"Msa ga phm sm Ara," kata @mam'mis***.
"Wkwkw yg dirugiin cpa ya,,,oh ya kasus apa si harun masiku,, kok heboh ya minta ampaun,,," kata @d4n_sni1***.
"Ya tidak tahu kok tanya saya," sahut @darsono***.
"Menteri apa dia? semua diurusi," tanya @tas***.
"Berarti uda ratusan triliun ini yg mau ditangkap," kata @bgman****.
Pun warganet lainnya memberi semangat kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) itu. "Semangat bang Ara kmi rakyat Indonesia mendukungmu," ucap @mangg***.
"Banyak kali uang si ara ini?" tanya @tiktokbabi-***.
"Hahaha ara bang ara kenapa sekarang suara lantas Dlu kemana bang," kata @Djojos's***.
"Brp hartamu 1 T," tanya @mulya***.
"Berapa triliun negara dirugikan?" tanya @balijourney***.
"Ini bapak.. cocok jadi ketua KPK," kata @jaelani***.
"Nah 8 M.... telusuri dari mana," kata @rambe***.
"Kita cari dulu sumber DANA yg 8 miliar itu," kata @tryreno***.
"Pertanyaan saya...apakah pak menteri ini juga bersih...seperti kata pak Panda 'besar sekali rumahmu ini Ara'...moga saja bersih ya..." harap @user16166***.
"Yes mantul bang ara," kata @Tik Tok***.
Sementara itu, KPK sendiri memberikan dukungan dan apresiasi kepada Ara.
"Kita patut mengapresiasi hal baik yang dilakukan oleh Pak Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, untuk membantu melakukan penangkapan terhadap Harun Masiku melalui sayembara dengan memberi hadiah Rp8 miliar bagi yang menangkap Harun Masiku dalam upaya menegakkan hukum di NKRI," ujar Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).
Tanak menilai langkah Ara sebagai tindakan yang patut dicontoh, bahkan menganggapnya layak mendapatkan penghargaan dari negara.
"Dari sekitar 281,6 juta jiwa penduduk Indonesia, hanya beliau yang mau mengorbankan hartanya agar pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan diri dapat ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum," kata Tanak.
Advertisement
Meski begitu, Tanak juga mengulangi janji KPK yang hingga kini masih menjadi tanda tanya besar, bahwa lembaga antirasuah terus berupaya menangkap Harun Masiku, meskipun sudah hampir lima tahun hasilnya nihil."Hingga saat ini KPK tetap melakukan upaya penangkapan terhadap Harun Masiku," katanya.
Sekadar tahu, bahwa Harun Masiku, mantan caleg PDIP, menjadi buronan KPK setelah terseret kasus suap terhadap anggota KPU, Wahyu Setiawan. Kasus bermula ketika caleg PDIP Nazarudin Kiemas meninggal dunia, dan KPU memutuskan suara mayoritasnya dialihkan ke Riezky Aprilia. Namun, PDIP menginginkan agar Harun menggantikan Nazarudin, hingga akhirnya terjadi upaya suap kepada KPU untuk mengubah keputusan tersebut.
Pada Januari 2020, KPK menangkap delapan orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus ini. Empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Harun Masiku, Wahyu Setiawan, Agustiani Tio Fridelina, dan Saeful Bahri. Namun, Harun berhasil melarikan diri hingga kini.
Kasus ini juga menyeret nama Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP saat itu. Dalam persidangan, nama Hasto disebut terkait upaya pergantian antar waktu yang melibatkan Harun. Bahkan, Wahyu Setiawan sempat berjanji akan membuka keterlibatan Hasto dalam kasus tersebut.
Teranyar, nama Harun Masiku kembali mencuat setelah ditemukan tercatat di TPS 005, RT 08, RW 02, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).
Dalam data itu, ia disebut tinggal di Jalan Aneka Limo, Kompleks Aneka Tambang IV, berusia 53 tahun, dan terdaftar sebagai pemilih nomor urut 173. Monitorindonesia.com memantau pencoblosan tersebut hingga selesai, namun batang hidung Harun Masiku tak nongol juga.
Topik:
PDIP KPK Harun Masiku Maruarar Sirait Sayembara