Doktor Rismon Sebut Buzzer Pekerjaan Paling Hina

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 9 April 2025 01:52 WIB
Rismon Halomoan Sianipar (Foto: Istimewa)
Rismon Halomoan Sianipar (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Doktor Rismon Halomoan Sianipar menilai bahwa menjadi buzzer bayaran adalah salah satu pekerjaan paling hina di dunia ini. Hal itu disampaikan Rismon dalam sebuah video dinukil Monitorindonesia.com, Rabu (9/4/2025).

Rismon yang kini terus membongkar dugaan ijazah palsu hingga skripsi dari Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu awalnya menegaskan bahwa dirinya tidak sama sekali memiliki kaitan dengan pihak-pihak yang berkepentingan di dunia politik.

"Gak ada kaitannya saya dengan politik, anak abah lah, PDIP lah, pret. Gak ada kaitannya saya dengan mereka itu, ap alagi dikasih duit. Coba check itu rekening saya cuma berapa ribu perak di ATM. Gak ada itu," tegasnya.

Menurut Rismon, saat ini lebih baik menjadi independent yang bebas menganalisa kasus-kasus yang menurutnya banyak kejanggalan atau penuh rekayasa.

"Pokoknya kita ribek siapa pun yang merekayasa kasus di Indonesia ini. Lebih baik kita independent bebas mengutarakan apa yang kita analisis secara ilmiah. Itu yang laing enak hidup di dunia ini iya kan," katanya.

Dengan tidak menjadi seorang buzzer, kata dia, hidup akan tenang. Buzzer biasanya akan melakukan penggiringan opini secara masif dengan tujuan menaikkan pamor seseorang atau menjatuhkannya.

"Pada saat tidur kita nanti ya kalau tiba-tiba check out pun bisa happy gak ada kekhawatiran pernah melakukan rekayasa bla bla dibayar hanya untuk jadi buzzer. Itu Buzzer itulah saya lihat hidup paling hina di dunia ini," jelasnya.

Melihat perkembangan medsos dan lain-lain, kerap buzzer itu memang sengaja dibayar atau demi kelompoknya. Namun perlu diketahui pula bahwa seorang buzzer adalah intelektual, tetapi bersembunyi di balik akun-akun anonym. Buzzer adalah profesi yang dibayar, sehingga mereka kerja dengan tujuan mendapatkan uang.

Maka Rismon menilai buzzer adalah pekerjaan yang paling hina di dunia ini. "Mengutarakan pendapatnya, analisisnya karena dibayar. Itulah orang paling hina yang saya lihat di dunia ini ya."

"Kau boleh salah tetapi kalau dibayar untuk salah gitu lho. Itu yang paling hina itu di dunia ini. Semoga saya gak pernah jadi manusia paling hina di dunia ini ya," demikian Rismon.

Topik:

Rismon Halomoan Sianipar Buzzer