Ukir Sejarah Baru, Truecaller Resmi IPO di Nasdaq Stockholm

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 12 Oktober 2021 14:29 WIB
Monitorindonesia.com – Truecaller, perusahaan caller ID dan spam blocking applikasi terkemuka mengumumkan initial public offering (IPO) di bursa Nasdaq Stockholm. Saham Truecaller melantai dengan harga 60 Krona Swedia atau setara Rp97.631 per lembar saham. Harga saham Truecaller naik 15,4% dari harga IPO sehingga kapitalisasi pasar perusahaan mencapai US$ 2,5 Milliar atau lebih dari Rp35 Triliun. Penawaran saham perdana Truecaller terdiri dari 53.414.532 saham Kelas B, dimana 19.230.770 merupakan saham Kelas B yang baru diterbitkan dan 34.183.762 saham Kelas B yang diperuntukkan bagi para pemegang saham yang ada, antara lain Co-founder Alan Mamedi dan Nami Zarringhalam, Sequoia Capital India, Atomico, Kleiner Perkins. Co-founder dan CEO Truecaller Alan Mamedi melalui keterangan pers resminya, Selasa (12/10/2021) mengatakan, hari ini menandai tonggak bersejarah bagi Truecaller. Perjalanan yang memuaskan dimulai sejak 12 tahun lalu dan telah membuat Truecaller menjadi platform verifikasi nomor telepon dan spam blocking terkemuka di dunia. "Dengan hampir 280 juta pengguna aktif dari seluruh dunia dan telah diunduhsebanyak lebih dari 500 miliar kali. Selanjutnya, babak baru terbentang dalam upaya konsisten kami, untuk membuat komunikasi masa depan lebih cerdas, lebih aman, dan lebih efisien. Nami dan saya berharap dapat melanjutkan momentum perjalanan pertumbuhan Truecaller bersama dengan pemegang saham lama dan baru," ulasnya. Perusahaan asal Swedia ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan aman dan efisien, melalui layanan identifikasi penelpon (caller ID) dan deteksi spam (spam blocking), serta memfasilitasi solusi komunikasi lainnya bagi 280 juta pengguna individu dan 500 klien perusahaan. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, pasar Indonesia menjadi fokusnya  di kawasan ini. Berdasarkan riset terbaru Truecaller, Indonesia menghadapi ancaman spam terbesar ke-6 di dunia. Dia siap membantu pengguna di Indonesia menangani masalah ini dan menjadikan komunikasi lebih aman dan efisien. Perusahaan ini memiliki kapasitas dan keahlian yang tepat untuk mengukur dan memenuhi permintaan pengguna, terutama di era digital dimana penipuan terhadap transaksi online diperkirakan telah memberikan kerugian hingga US$ 30 Miliar per tahun di Amerika Serikat saja. Jumlah ini diperkirakan akan terus berlipat ganda. Didirikan pada tahun 2009, usaha ini terus berkembang dan memberikan dampak signifikan pada stakeholders di seluruh dunia. Laporan perusahaan Year in Calling menyebutkan layanannya berhasil memblokir dan mengidentifikasi 31,3 Miliar panggilan spam di seluruh dunia, dan manjadi aplikasi terpercaya, perusahaan analisis performa aplikasi mobile pertama dunia AppAnnie menyebutkan Truecaller sebagai aplikasi komunikasi terbaik di India, dan menduduki peringkat tiga teratas di Mesir dan Israel. "Truecaller juga masuk ke dalam peringkat 10 besar di 20 negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan. Kami sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan pengguna kami di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir, kami berharap dapat terus meningkatkan layanan aplikasi kami di masa depan. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan, pelanggan, mitra, dan investor karena telah mempercayai impian kami. Kami ingin terus menjadi keselamatan berkomunikasi, hari ini dan selamanya," tambah Alan. (Ery)
Berita Terkait