Penemu Vaksin AstraZeneca Dame Sarah, Pilih Keselamatan Umat Manusia Dibanding Uang

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 19 Juli 2021 07:30 WIB
Dame Sarah Gilbert adalah Ahli Imunologi dan Vaksinasi Inggris, kini makin tersohor di belahan dunia. Bagaimana tidak, perempuan berusia 59 tahun itu bersama koleganya Catherine Green merupakan ilmuan penemu vaksin Oxford/AstraZeneca. Sebagai dua ilmuwan terkemuka di balik pengembangan vaksin Oxford, jauh sebelum mulai diproduksi secara massal oleh AstraZeneca, mereka terbiasa bekerja di belakang layar. Dame Sarah memimpin tim pengembangan awal. Sedangkan Catherine bertanggung jawab dalam memproduksi batch pertama dari vaksin sehingga dapat diuji dalam uji klinis. Dame Sarah  yang merupakan ibu tiga anak kembar ini lahir di Kettering, Northamptonshire, Britania Raya pada April 1962. Ayahnya bekerja di bisnis sepatu sementara ibunya adalah seorang guru bahasa Inggris. Perempuan bernama lengkap Dame Sarah Catherine Gilbert kini seorang ilmuan terkemuka. Dame juga merupakan seorang profesor Vaksinologi di Universitas Oxford dan salah satu pendiri Vaccitech. Dia juga spesialis dalam pengembangan vaksin melawan influenza dan patogen virus yang muncul. Mengapa Vaksin AstraZeneca adalah yang termurah? Karena Dame  menyerahkan seluruh hak patennya supaya penduduk dunia tidak membayar upeti kepadanya. Di masa pandemi global virus korona atau Covid-19 yang berkecamuk, ketersediaan vaksin AstraZeneca yang cepat telah menyelamatkan banyak nyawa. Meskipun AstraZeneca bukan vaksin yang paling hebat tapi  Dame bermurah hati, menghargai kehidupan dan kesejahteraan umat manusia yang menderita lebih dari nilai uang. Dia dengan sukarela menyerahkan hak paten, dan harga vaksin paling murah didunia. Hanya 2-3 dollar Amerika Serikat per dosis! Sekarang dunia tahu mengapa semua publisitas buruk untuk vaksin AstraZeneca, karena harganya sangat murah. Hanya biaya produksi saja, karena penemunya melepaskan hak patennya. Dame tidak menghasilkan uang sepeser pun dari penjualan vaksin. Pada pertandingan tenis Wimbledon pada Juni lalu bukan juara tenis yang diberikan tepuk tangan meriah oleh para penonton, tetapi kepada wanita berbaju merah. Dia adalah salah satu penemu vaksin vaksin AstraZeneca, Dame Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Universitas Oxford. Betapa tersohornya Alumnus University of Hull (1986) dan Universitas East Anglia itu terlihat menjelang pertandingan pembukaan di Lapangan Tengah antara juara bertahan Novak Djokovic dan Jack Draper dari Inggris. Dalam sebuah video yang kini viral di media sosial, sebelum pertandingan tennis Wimbledon, seorang penyiar mengatakan bahwa para tamu yang hadir termasuk "para pemimpin yang telah mengembangkan vaksin anti-Covid". Dame pun mendapat tepuk tangan yang sangat meriah di Lapangan Pusat Wimbledon. Dame  termasuk di antara sejumlah "individu inspiratif" yang diundang panitia Wimbledon untuk menonton pertunjukan hari pertama dari tribun royal. Kamera menangkap ekspresi terkejut perempuan berbaju merah dan berkacamata, yakni Dame Sarah Gilbert. Sekitar 7.500 penonton memberikan tepuk tangan yang meriah. Seorang penonton kemudian berdiri, diikuti yang lain, sambil tetap bertepuk tangan. Momen tepuk tangan dari penonton Wimbledon dia gambarkan sebagai benar-benar luar biasa. "Saya tidak menganggap tepuk tangan meriah itu hanya ditujukan kepada saya, itu adalah rasa terima kasih atas vaksin dan vaksin lainnya, dan tim yang mengujinya dan membuatnya dan menyebarkannya kepada orang-orang,” ujar Dame. Di media sosial, beredar tulisan yang membahas bahwa Sarah melepaskan hak patennya sehingga vaksin ini bisa diproduksi dalam jumlah besar dan tentunya dengan harga murah. Vaksin AstraZeneca saat ini sudah berkontribusi sebanyak 500 juta dosis di seluruh dunia. Miliaran banyak umat manusia di belahan dunia menanti vaksin temuan Sarah Gilbert. Sarah mendedikasikan vaksin temuannya untuk keselamatan umat manusia yang hingga saat ini masih terus dihantui pandemi Covid-19. Sarah lebih memilih mementingkan keselamatan umat manusia dibanding harus mengambil "fee" yang nilainya bisa jutaan dollar dari hasil temuannya. Semoga dedikasi Dame Sarah Gilbert untuk kemanusiaan dan keselamatan umat manusia dapat ditiru oleh para pemangku kepentingan dalam penuntasan Covid-19 di Indonesia. [red]   Sumber: Sky News

Topik:

vaksinasi AstraZeneca Dame Sarah Gilbert