Kekurangan Vaksin Covid-19, Thailand Berupaya Pinjam dari Bhutan

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 16 Agustus 2021 21:07 WIB
Bangkok, Monitorindonesia.com - Thailand berusaha untuk meminjam 150.000 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dari kerajaan Himalaya Bhutan di tengah kekurangan pasokan vaksin di Negeri Gajah Putih itu. Seperti dilansir Channel New Asia, Senin (16/8/2021), Thailand tengah berusaha untuk meningkatkan stok vaksinnya setelah dilanda gelombang terburuk infeksi virus corona. Permintaan untuk meminjam vaksin dari Bhutan mencerminkan upaya untuk menutup kesenjangan dalam peluncuran vaksin yang kacau di Thailand. Sejatinya, Thailand memproduksi vaksin AstraZeneca untuk distribusi regional. Tetapi, sejauh ini mereka hanya berhasil menyuntik dosis penuh 7,1 % dari total populasinya. Sementara infeksi harian baru diproyeksikan berlipat ganda bulan depan. Sebaliknya, Bhutan memulai vaksinasinya pada bulan Maret dan telah memberikan lebih dari 1 juta dosis, jumlah yang cukup untuk mengimunisasi sekitar dua pertiga populasinya. "Pengaturan pertukaran vaksin antara Bhutan dan Thailand ... berdasarkan (atas) bahwa Thailand akan mengirim kembali vaksin ke Bhutan nanti," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Natapanu Nopakun, Senin (16/8/2021). "Saat ini, kesepakatan tersebut sedang ditinjau dan dipertimbangkan oleh pemerintah." tambahnya. Kedutaan Bhutan di Bangkok dilaporkan belum memberi tanggapan resmin terkait permintaan tersebut. Hari ini, Thailand melaporkan 21.157 kasus harian, sehingga totalnya menjadi 928.314. Sementara angka kematian bertambah 182,  sehingga total kematian 7.734 kasus. Sumber: Channel New Asia

Topik:

Vaksin Covid-19 Thailand