Dinilai Gagal Atasi Covid-19, Presiden Brasil Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 21 Oktober 2021 10:58 WIB
Rio de Jenero, Monitorindonesia.com - Komite Senat Brasil merekomendasikan 10 dakwaan atas Presiden Jair Bolsonaro, termasuk atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena kegagalannya dalam penanganan pandemi Covid-19, menurut laporan yang dipublikasikan di media lokal. Setelah enam bulan persidangan, dengan kesaksian yang emosional dan pengungkapan bukti yang mengerikan, Komite Penyelidikan Senat merekomendasikan dakawaan atas sekitar 60 orang, termasuk lima menteri atau mantan menteri, dan tiga putra Presiden Bolsonaro. Brasil adalah salah satu negara yang terkena dampak terburuk di dunia oleh pandemi dengan lebih dari 600.000 kematian seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (21/10). Bolsonaro telah berulang kali mengecilkan keberadaan virus Corona dan menyebutnya "flu kecil" pada satu kesempatan dan mendorong perawatan yang menurut para ilmuwan tidak efektif. Dia bahkan mencemooh tindakan penguncian untuk memperlambat penyebaran selain menentang vaksinasi. Renan Calheiros, senator berhaluan tengah yang merupakan penulis utama laporan setebal 1.200 halaman itu, akan membacanya di Kongres hari ini. Dia akan meminta Bolsonaro didakwa dengan kejahatan yang "disengaja" termasuk "perdukunan" dan "kejahatan terhadap kemanusiaan". Akan tetapi dia mengumumkan pencabutan0 tuntutan pada menit terakhir atas tuduhan "pembunuhan" dan "genosida", setelah beberapa pertikaian di dalam panel. Laporan itu mengatakan bahwa komite telah "mengumpulkan bukti bahwa pemerintah federal bertindak lambat dalam memerangi pandemi virus Corona dan dengan sengaja memaparkan penduduk pada risiko nyata infeksi massal. Meskipun tuduhannya serius, namun prosesnya mungkin hanya simbolis karena Bolsonaro mendapat dukungan Kongres yang cukup untuk menghindari proses pemakzulan. Demikian juga dengan Jaksa Agung Augusto Aras, sekutu yang ditunjuk oleh Bolsonaro, yant akan melindunginya dari dakwaan apa pun. Bolsonaro, yang akan menghadapi pemilihan umum yang ketat tahun depan, telah menolak laporan komite itu dan menyebutnya sebagai "topeng." "Laporan ini akan tampak seperti sebuah kalimat, tetapi pemerintah tenang. Anda dapat mengkritik sikap presiden, tetapi tidak memberatkannya," kata Fernando Bezerra, kepala blok parlemen pendukung pemerintah di Senat, kepada situs web Uol.[Yohana RJ]  

Topik:

Covid-19 Covid Brazil Korban Covid

Berita Sebelumnya

Liga Champions 2021/22: Bayern Munchen Menang 4-0 atas Benfica

Berita Selanjutnya

Guru Cabul di Medan Ditangkap

Berita Terkait

Hukum
Penyidik KPK menunjukan barang bukti uang tunai saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) tindak pidana korupsi pada program bantuan sosial di Kementerian Sosial untuk penanganan COVID-19 di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020) dini hari.

Sisa Dosa Korupsi Bansos Era Juliari 'Membidik' Gary Tanoesoedibjo dan Petinggi Logistik!

13 Agustus 2025 19:22 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok MI/Aswan)

Usut Korupsi Bansos Presiden Rp125 M, KPK Periksa Dirut PT Junatama Foodia Kreasindo

11 Agustus 2025 14:30 WIB

Investigasi
Nadiem Makarim dalam acara Pengumuman Bantuan Kuota Data Internet tahun 2021, Senin, 1 Maret 2021 melalui akun Youtube resmi milik Kemendikbud RI (Foto: Dok MI/Net/Ist)

Bantuan Kuota Internet 'Dicuri' saat COVID-19

27 Juli 2025 21:41 WIB

Ragam
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)

Bio Farma Klaim Sudah Tindak Lanjuti Temuan BPK soal Vaksin Merah Putih

14 Juli 2025 08:21 WIB

Hukum
Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir (kiri) dalam konferensi pers virtual bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang Pengembangan Vaksin Merah Putih, Jakarta, Jumat (16/04/2021).

BPK: Pengembangan Vaksin Merah Putih Rugikan Bio Farma Rp 9,127 Miliar

13 Juli 2025 16:18 WIB

Hukum
Ilustrasi - Rapit Test Antibodi (Foto: Istimewa)

Rapid Test Antibodi di Kimia Farma Rugikan Negara Rp11,251 M, Begini Temuan BPK

12 Juli 2025 19:08 WIB