Kekuatan Gempa Bali Kecil, Kerusakannya Parah, Ada Apa?

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 22 Oktober 2021 22:59 WIB
Monitorindonesia.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,8 yang mengguncang Bali pada akhir pekan lalu tidak merupakan gempa yang besar. Namun, kenyataannya gempa Bali menimbulkan kerusakan yang cukup banyak. "Ini karena kedalamannya sangat dangkal, kemudian bangunan yang berada di sekitar pusat gempa itu tidak standar, kemudian ditambah ada efek tanah lunak karena ada endapan lahar karena memang daerah gunung berapi," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono jelas Daryono dalam konferensi pers secara daring, Jumat (22/10/2021). Daryono pun membeberkan sejumlah penyebab mengapa gempa di Bali itu menimbulkan kerusakan cukup parah. Menurutnya, tanah yang tersusun dari lapisan lunak mengaplikasi guncangan gempa. Kondisi seperti itu juga diperparah dengan efek topografi. Dengan semakin tinggi bukit atau lereng, maka tanahnya akan semakin labil. Sehingga banyak rumah-rumah yang ada di bukit rusak dan mengalami longsoran. Untuk mengantisipasi timbulnya korban lebih banyak, Daryono meminta agar masyarakat tak menempati rumah yang tampak kurang stabil akibat gempa. Hal dikhawatirkan bakal terjadi longsoran susulan. Sementara Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan gempa tersebut menyebabkan dampak kerusakan pada bangunan yang sangat luar biasa. Total bangunan yang rusak akibat Gempa itu ada sebanyak 1.987 unit bangunan. Rinciannya, sebanyak 437 unit bangunan dinyatakan rusak berat, 130 unit rusak sedang dan 1.415 unit dinyatakan rusak ringan. Dikatakan, satu kantor desa, satu puskesmas dan satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dinyatakan rusak berat di Bali. Kerusakan berat juga terjadi pada dua unit rumah ibadah, 69 unit pelinggih, 385 pura pasek, dua unit candi serta dua unit fasilitas pendidikan. "Dua unit fasilitas pendidikan rusak sedang dan 23 unit fasilitas pendidikan rusak ringan," ungkapnya.[man]  

Topik:

BMKG Bali Gempa Bumi BKKG