Menyesatkan, Pernyataan Menteri Lingkungan Inggris tentang Zero Deforestation

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 4 November 2021 11:37 WIB
Monitorindonesia.com - Menyesatkan (misleading) pernyataan , pernyataan Menteri Iklim dan Lingkungan Internasional Inggris, Zac Goldsmith tentang zero deforestation dan COP26 Forest Agreement. Karena COP26 sedang berjalan sehingga tentu saja belum ada Agreement apapun yang dihasilkan pada Selasa 2 November lalu. Penegasan ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Mahendra Siregar kepada wartawan, Kamis (4/11/2021). "Pernyataan itu menyesatkan. Sedangkan pertemuan yang dilakukan 2 November di London adalah Leaders Meeting on Forrest and Land Use yang menghasilkan deklarasi. Dalam deklarasi yang dihasilkan itu sama sekali tidak ada terminologi 'end deforestation by 2030'," tegas Mahendra mernanggapi pernyataan Menteri Iklim dan Lingkungan Inggris tersebut. Kendati demikian, lanjut Mahendra dalam menyikapi pernyataan (menyesatkan) Golsmith ini, pemerintah Indonesia harus mawas diri, jangan lengah dan tidak boleh terpengaruh. Selain tu, harus terus fokus dalam pengelolaan hutan, seperti penegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaan COP26 maupun di Leaders Meeting tanggal 2 November itu. "Apalagi yang diungkapkan Presiden Jokowi tentang upaya dan pengelolaan hutan kita diapresiasi banyak negara karena memberikan hasil konkrit," katanya seraya juga melihat bahwa Indonesia negara yang mencapai kemajuan terbesar dalam hal pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan deforestasi. Jadi, menurut penilaian Mahendra, ada fakta yang kontras. Karena, di Indonesia berhasil mengelola hutan, sementara dibelahan lain termasuk negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Australia, dan Eropa dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terbesar selama ini. Seperti diberitakan sebelumnya, pernyataan Golsmith melalui twitter pribadinya memantik polemik. Dalam twitternya tertanggal 2 November 2021 itu, dan kemudian juga banyak dikutip media, Goldsmith menyinggung seakan-akan ada COP-26 Forest Agreement tanggal 2 November itu, yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Sehingga pernyataan Golsmith yang dijadikan pegangan dan dikutip banyak media juga salah. (Ery)

Topik:

cop26