Berlinang Air Mata, Pendana Bom Polres Solo Mohon Dibukakan Pintu Maaf

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 November 2021 15:21 WIB
Solo, Monitorindonesia.com - Penyandang dana aksi bom di Mapolresta Surakarta tahun 2016 silam, Munir Kartono, dengan berlinang air mata menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Solo, Kamis (4/11/2021). Munir berbicara di Balai Tawang Arum, Komplek Balai Kota Surakarta, disaksikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak. "Sembilan tahun lalu saya pertama kali menginjakan di Kota Surakarta untuk melakukan sesuatu yang pada akhirnya menjadi sebuah tragedi yang selalu diingat warga Kota Surakarta," ungkap Munir. Munir berkisah bahwa bom bunuh diri yang dilakukan pelaku Rohmad tersebut, membuat dirinya merasa sangat bersalah. "Kejadian pada waktu itu selalu saya ingat. Untuk itu saya meminta maaf kepada masyarakat Solo atas tragedi bom nunuh diri itu," pintanya. "Dan alhamdulilah, semasa menjalani hukuman, saya merenung bahwa tindakan ini sangat tidak terpuji. Untuk itu saya meminta maaf kepada Pemerintah Kota Solo, Polresta Surakarta dan pihak lain atas tindakan saya," imbuhnya pula. "Dan saya memohon kepada seluruh pihak membuka pintu maaf bagi saya. Atas apa yang saya lakukan," ungkap Munir dengan berlinang air mata. Dalam hal ini, Munir juga mengungkapkan rasa bersalah dirinya yang mendalam atas tragedi yang mengakibatkan salah satu anggota polisi, Brigadir Bambang Adi Cahyanto dari Polresta Surakarta, mengalami luka di bagian tubuh dan wajahnya terkena serpihan material bom. "Dan kepada korban, saya juga memohon untuk memaafkan saya," tutup Munir. Munir sendiri mengungkapkan bahwa kegiatannya sekarang fokus bekerja, kembali ke masyarakat dan hidup baik di lingkungan. Sementara itu, korban bom Ipda Bambang Adi Cahyanto yang saat ini bertugas di Satnarkoba Polresta Surakarta, mengaku membuka pintu maaf  bagi Munir. "Kalau saya tidak apa-apa, saya iklas. Saya juga tidak boleh berlarut dalam kedendaman," ujar Bambang. Seperti diketahui pada 2016 silam, hari Selasa 5 Juli, pukul 07:35, terjadi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta. Saat itu Bambang mencoba memberhentikan dan menanyakan kepentingan pelaku memasuki Mapolresta Solo. Belum sempat dijawab, pelaku langsung meledakkan rangkaian bom bunuh diri yang dipasang di tubuhnya.   (Bhk)

Topik:

Bom Bunuh Diri Bom bunuh diri solo pendana bom bunuh diri solo