Austria Jadi Negara Eropa Pertama yang Lockdown Lagi Akibat Covid-19

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 23 November 2021 10:25 WIB
Monitorindonesia.com - Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan kembali penguncian sejak vaksin diluncurkan dengan menutup toko-toko, bar, dan kafe yang tidak penting. Langkah itu diambil pemerintah negara itu karena kekhawatiran akibat lonjakan jumlah kasus dan momok musim dingin di Eropa. Austria memberi tahu orang-orang untuk bekerja dari rumah jika mereka bisa dan menutup kafe, restoran, bar, teater, dan toko yang tidak penting selama 10 hari. Izin keluar rumah hanya diberikan kepada mereka yang pergi ke tempat kerja dan membeli kebutuhan pokok. Pemerintah Austria juga telah mengumumkan akan mewajibkan vaksinasi mulai 1 Februari. Banyak orang Austria skeptis tentang vaksinasi, pandangan yang didukung oleh Partai Kebebasan sayap kanan. "Ini seperti penjara mewah..,.kebebasan yang terbatas dan bagi saya itu tidak bagus secara psikologis," kata Sascha Iamkovyi, seorang pengusaha berusia 43 tahun di sektor makanan, menggambarkan kembalinya dia ke penguncian dalam cuaca dingin dan mendung di Wina yang sepi. "Orang-orang dijanjikan bahwa jika mereka divaksinasi, mereka akan dapat menjalani kehidupan normal, tetapi sekarang itu tidak benar." Jerman juga membutuhkan pembatasan yang lebih ketat untuk mengendalikan gelombang infeksi yang memecahkan rekor, kata Kanselir Angela Merkel seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (23/11). Langkah itu menghapus keuntungan di pasar saham Eropa dan membuat keuntungan obligasi turun. Setelah Eropa sekali lagi menjadi pusat pandemi global yang pertama kali mendorong penguncian pada Maret 2020, pembatasan baru dan wajib vaksin diperkirakan akan meluas hampir dua tahun setelah kasus Covid-19 pertama diidentifikasi di China. "Kami berada dalam situasi yang sangat dramatis..apa yang ada sekarang tidak cukup," kata Merkel kepada para pemimpin partai CDU konservatifnya dalam sebuah pertemuan. Sedangkan Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, yang mendesak masyarakat untuk divaksinasi, mengatakan dia yakin bahwa pada akhir musim dingin semua orang di Jerman akan "divaksinasi, sembuh atau mati". [Yohana RJ]

Topik:

Covid-19 Lockdown Eropa Austria