Kuasai Teknologi Siber, Israel Siap Berkonfrontasi dengan Iran

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 24 November 2021 08:55 WIB
Monitorindonesia.com - Kuasai teknologi siber, Israel menyatakan siap berkonfrontasi dengan Iran. Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett mengisyaratkan kesiapan negaranya untuk meningkatkan konfrontasi dengan Iran dengan menegaskan negaranya tidak akan terikat oleh kesepakatan nuklir baru Iran dengan kekuatan dunia. Negosiasi tidak langsung akan dimulai pada 29 November untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Kesepakatan itu dihentikan karena mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri secara sepihak karena menganggap kesepakatan itu tidak cukup untuk menutup proyek-proyek dengan potensi pembuatan bom sebagaimana juga pandangan yang dimiliki oleh Israel. Akan tetapi Iran menyangkal mengupayakan senjata nuklir dengan pengayaan uranium yang diperluas sejak AS keluar dari kesepakatan. Bennett, yang mengambil alih kekuasaan pada Juni, menggambarkan dalam pidatonya bahwa Iran tengah mengalami "tahap paling maju dari program nuklirnya". Setelah pemerintahnya sebelumnya mengatakan akan terbuka untuk kesepakatan nuklir baru dengan pembatasan yang lebih ketat terhadap Iran, Bennett menegaskan kembali otonomi Israel untuk mengambil tindakan terhadap musuh bebuyutannya. “Kami menghadapi masa-masa yang rumit. .mungkin saja akan ada perselisihan dengan teman-teman terbaik kita,” katanya pada konferensi televisi yang diselenggarakan oleh Universitas Reichman. Bagaimanapun, bahkan jika ada kesepakatan kembali, Israel tentu saja bukan pihak dalam kesepakatan itu dan Israel tidak terikat oleh kesepakatan itu, katanya. Bennett menyuarakan frustrasi dengan apa yang dia gambarkan sebagai bentrokan skala kecil Israel dengan sekutu milisi Iran. “Iran telah mengepung Negara Israel dengan rudal sementara mereka duduk dengan aman di Teheran,” katanya. Mengejar teroris yang dikirim oleh Pasukan Quds tidak membuahkan hasil lagi. Kita harus pergi ke petugas operator, katanya ssperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (24/11). Bennett mengatakan teknologi siber dan apa yang dia anggap sebagai keuntungan Israel sebagai negara demokrasi dan dapat dukungan internasional merupakan kekuatan negara itu. “Iran jauh lebih rentan daripada yang diperkirakan secara umum,” katanya. #siber

Topik:

Israel Iran Konfrontasi PM Israel