4 Fakta Terkait Varian Omicron Yang Perlu Dipahami

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 13 Januari 2022 13:00 WIB
Monitorindonesia.com-Varian Omicron memang bisa bikin siapa saja yang melihatnya merasa khawatir. WHO telah menetapkan varian Omicron ini sebagai Variant of Concern (VoC) dua hari setelahnya. Varian Omicron telah terdeteksi pada kasus terkait perjalanan di beberapa negara Eropa, serta Australia, Brasil, Kanada, Hong Kong, Israel, Jepang, Nigeria, Norwegia, Swedia, dan Inggris. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat juga telah melaporkan kasus pada individu tanpa riwayat perjalanan ke Afrika bagian selatan. Varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia sejak 16 Desember 2021 silam. Namun, kamu tidak perlu terlalu panik, dan sebaiknya tetap memperketat protokol kesehatan. Berikut ini beberapa fakta tentang varian Omicron yang perlu kamu tahu menurut WHO (World Health Organization): 1. Kecepatan Penularan Sejauh ini, seberapa mudah Omicron menyebar dibandingkan dengan Delta dan seberapa efisien varian Omicron dapat menular dari satu orang ke orang lain belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, analisis perubahan protein lonjakan menunjukkan jika varian Omicron kemungkinan memiliki peningkatan penularan jika dibandingkan virus Corona yang asli. Namun, sulit untuk menyimpulkan apakah virus ini lebih cepat menular jika dibandingkan varian Delta. Hingga kini, penelitian masih terus dilakukan terkait hal tersebut dan masyarakat diharap kembali mawas diri dan memperketat protokol kesehatan saat pergi keluar rumah. 2. Tingkat Keparahan Gejala  Gejala yang ditimbulkan Omicron yang diketahui sampai saat ini tergolong masih ringan, dan berbeda dengan gejala yang ditimbulkan varian Delta. Bahkan sampai saat ini, belum ada pasien yang melaporkan kehilangan penciuman atau rasa dan tidak ada penurunan kadar oksigen yang signifikan dari infeksi varian COVID-19 baru ini. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui gejala spesifik Omicron. Berikut ini beberapa gejala Omicron yang diketahui sampai saat ini, antara lain: Kelelahan; Sakit kepala; Tubuh terasa nyeri atau pegal-pegal. 3. Efektivitas Vaksin  Vaksin tetap menjadi tindakan terbaik untuk melindungi orang dari COVID-19. Dengan mendapatkan dua dosis vaksin atau bahkan mendapatkan vaksin booster, kamu bisa memperlambat penularan dan mengurangi kemungkinan munculnya varian baru. Vaksin COVID-19 juga sudah terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian. 4. Perketat Protokol Kesehatan Penggunaan masker masih merupakan perlindungan terhadap semua varian COVID-19. Centers for Disease Control and Prevention juga terus merekomendasikan agar masyarakat memakai masker di tempat umum di dalam ruangan di area dengan transmisi komunitas yang substansial atau tinggi, terlepas dari status vaksinasi. Selain itu, kamu juga tidak boleh lengah untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjauhi kerumunan, dan tetap berada di rumah saat mengalami gangguan kesehatan yang berkaitan dengan gejala COVID-19. Meski di banyak negara sudah banyak orang yang tertular varian Omicron, tetapi angka kematian akibat varian ini tidak mengkhawatirkan. Namun, bukan berarti kamu bisa abai akan protokol kesehatan. Kamu tetap perlu menjaga kesehatan dan sebaiknya hanya keluar rumah jika dibutuhkan saja. Selain itu, jika kamu mengalami gejala mirip infeksi COVID-19, misalnya demam, sesak napas, atau batuk dan flu, alangkah lebih baik untuk segera melakukan pemeriksaan COVID-19 di rumah sakit.
Berita Terkait