Perundingan Putaran Ketiga Rusia-Ukraina Dilanjutkan Pekan Depan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Maret 2022 12:49 WIB
Monitorindonesia.com - Perundingan putaran ketiga antara Rusia dan pihak Ukraina akan berlangsung awal pekan depan, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Perundingan itu mendesak untuk digelar mengingat pasukan Rusia terus menekan posisi Ukraina, merebut pelabuhan strategis dan mengancam akan mengambil alih pusat energi utama bahkan saat kedua belah pihak bertemu di Belarusia. Kini kedua pihak merundingkan koridor yang aman untuk mengevakuasi warga dengan aman. Dalam pidato video sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy meminta warga Ukraina untuk mempertahankan perlawanan mereka saat perang berkecamuk hingga hari kedelapan. Seorang anggota delegasi Ukraina yang dikirim untuk berbicara dengan Rusia mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk membangun koridor bagi warga sipil untuk meninggalkan zona pertempuran dengan aman. Koridor itu akan mencakup gencatan senjata di sepanjang jalan, kata Mykhailo Podolyak, penasihat Zelenskyy. Bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan melalui koridor, yang merupakan permintaan utama Ukraina menuju perundingan putaran kedua di Belarusia, tepatnya di wilayah Brest yang berbatasan dengan Polandia. Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengumumkan zona aman. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kepada wartawan menjelang pertemuan itu bahwa Rusia akan menekan aksi militernya sampai mencapai tujuannya, terutama "demiliterisasi Ukraina." Akan tetapi tetapi menambahkan bahwa terserah kepada Ukraina untuk memilih pemerintahan apa yang harus mereka miliki. Ukraina juga mengupayakan gencatan senjata dalam negosiasi, kata Podolyak. Di menegaskan putaran ketiga negosiasi akan berlangsung awal minggu depan seperti dikutip GlobalNews.ca, Jumat (4/3/2022). Leonid Slutsky, seorang anggota parlemen senior Rusia yang merupakan bagian dari tim negosiasi, mengatakan putaran berikutnya dapat mengarah pada kesepakatan dan beberapa di antaranya perlu diratifikasi oleh parlemen Rusia dan Ukraina. Sementara itu, Zelenskyy menantang Putin untuk duduk bersamanya untuk melakukan pembicaraan. Dia mengatakan setiap kata lebih penting daripada tembakan. Militer Rusia mengatakan bahwa mereka telah mengendalikan Kherson dan pejabat lokal Ukraina telah mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia mengambil alih markas pemerintah lokal di pelabuhan Laut Hitam yang berpenduduk 280.000 orang. Kherson merupakan kota besar pertama yang jatuh sejak dimulainya perang. Laporan media Ukraina menyatakan pasukan Rusia juga telah memasuki kota selatan Enerhodar, pusat energi utama di Sungai Dnieper yang menyumbang sekitar seperempat dari pembangkit listrik negara itu. [zan]