IMF: Perang di Ukraina Miliki 'Dampak Parah' pada Ekonomi Global

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 6 Maret 2022 02:20 WIB
Monitorindonesia.com - International Monetary Fund (IMF) pada Sabtu (5/3/22) mengatakan pihaknya memperkirakan akan membawa permintaan Ukraina sebesar 1,4 miliar dolar AS dalam pembiayaan darurat ke dewannya untuk disetujui paling cepat minggu depan dan sedang dalam pembicaraan tentang opsi pendanaan dengan pihak berwenang di negara tetangga Moldova. Dalam sebuah pernyataan, pemberi pinjaman global mengatakan perang di Ukraina telah mendorong harga energi dan biji-bijian lebih tinggi, dan telah mengirim gelombang lebih dari 1 juta pengungsi ke negara-negara tetangga, sambil memicu sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia. "Sementara situasinya tetap sangat fluktuatif dan prospeknya tunduk pada ketidakpastian yang luar biasa, konsekuensi ekonominya sudah sangat serius," kata IMF dalam sebuah pernyataan setelah rapat dewan yang dipimpin oleh Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva. "Perang yang sedang berlangsung dan sanksi terkait juga akan berdampak parah pada ekonomi global," mencatat bahwa krisis menciptakan kejutan yang merugikan terhadap inflasi dan kegiatan ekonomi pada saat tekanan harga sudah tinggi. Dikatakan guncangan harga akan terasa di seluruh dunia, dan pihak berwenang harus memberikan dukungan fiskal untuk rumah tangga miskin yang makanan dan bahan bakarnya merupakan bagian pengeluaran yang lebih tinggi, menambahkan bahwa kerusakan ekonomi akan meningkat jika perang meningkat. Sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan lainnya juga akan memiliki "dampak substansial pada ekonomi global dan pasar keuangan, dengan limpahan yang signifikan ke negara lain." Selain korban jiwa, Ukraina mengalami kerusakan ekonomi yang substansial, dengan pelabuhan laut dan bandara ditutup dan rusak, dan banyak jalan dan jembatan rusak atau hancur. "Meskipun sangat sulit untuk menilai kebutuhan pembiayaan secara tepat pada tahap ini, sudah jelas bahwa Ukraina akan menghadapi biaya pemulihan dan rekonstruksi yang signifikan," katanya seperti dikutip dari CNA. Dewan diharapkan untuk mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk US$1,4 miliar dalam pembiayaan darurat pada awal minggu depan. Ukraina juga memiliki US$2,2 miliar yang tersedia hingga Juni di bawah pengaturan siaga yang ada, kata IMF pekan lalu. Moldova dan negara-negara lain yang memiliki hubungan ekonomi dekat dengan Ukraina dan Rusia berada pada "risiko khusus" dari kelangkaan dan gangguan pasokan, kata IMF. Dikatakan staf IMF secara aktif mendiskusikan opsi pendanaan dengan Moldova, yang telah meminta penambahan dan pengulangan program pinjaman IMF senilai US$558 juta untuk membantu memenuhi biaya krisis saat ini.

Topik:

Rusia Ukraina imf