Pemerintah Inggris Bekukan Aset Abramovich, Termasuk Chelsea

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 10 Maret 2022 23:02 WIB
Monitorindonesia.com - Pemerintah Inggris merilis sebuah pernyataan Kamis ini (10/3), mengungkapkan bahwa aset tujuh oligarki Rusia telah dibekukan. Ini termasuk Roman Abramovich, yang masih menjadi pemilik Chelsea meski berencana menjual klub tersebut. Oligarki lain yang terpengaruh adalah Igor Sechin, Oleg Deripaska, Andrey Kostin, Alexei Miller, Nikolai Tokarev dan Dmitri Lebedev, tetapi Abramovich adalah yang paling terkenal karena kepemilikannya di Chelsea. "Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina," kata Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris. "Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina. Kami akan kejam dalam mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan ilegal sekutu berdaulat." Mengantisipasi sanksi seperti ini, Abramovich sempat mencoba menjual klub tersebut. Dia mengumumkan minggu lalu bahwa dia akan mendengarkan tawaran, tetapi tidak ada cukup waktu untuk menjual tim, bahkan jika tawaran resmi pertama diharapkan hadir minggu ini. Oleh karena itu, Chelsea mungkin akan terpengaruh dengan keputusan pembekuan aset Abramovich ini. Nadine Dorries, yang merupakan menteri luar negeri Inggris untuk olahraga, merilis pernyataannya sendiri untuk mencoba meyakinkan pendukung Chelsea. "Sanksi hari ini jelas berdampak langsung pada Chelsea dan para penggemarnya," katanya. "Kami telah bekerja keras untuk memastikan klub dan pertandingan nasional tidak dirugikan oleh sanksi penting ini. "Untuk memastikan klub dapat terus bersaing dan beroperasi, kami mengeluarkan lisensi khusus yang memungkinkan pemenuhan jadwal, staf dibayar, dan pemegang tiket yang ada untuk menghadiri pertandingan, sementara yang terpenting, membuat Abramovich kehilangan keuntungan dari kepemilikannya atas klub. "Saya tahu ini membawa ketidakpastian, tetapi pemerintah akan bekerja dengan liga dan klub untuk menjaga sepak bola tetap dimainkan sambil memastikan sanksi mengenai yang dimaksudkan. "Klub sepak bola adalah aset budaya dan fondasi komunitas kami. Kami berkomitmen untuk melindungi mereka."