Rusia dan Ukraina Terlibat Pertempuran di Jalan-jalan Severodonetsk

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 7 Juni 2022 09:00 WIB
Jakarta, MI - Pasukan Rusia dan Ukraina bertempur di jalan-jalan untuk menguasai kota industri Severodonetsk kemarin dalam pertempuran penting Moskow di wilayah Donbas timur Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia memiliki keunggulan jumlah dan situasinya "sulit", tetapi Ukraina memiliki "setiap kesempatan" untuk melawan. Kota itu telah menjadi target utama serangan Rusia di Donbas yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk. Invasi Kremlin ke wilayah itu juga telah membuat banyak kota lumpuh oleh pemboman artileri. "Situasinya sulit di timur," kata Zelenskyy dalam jumpa pers di ibu kota Kyiv. Dia mengklaim mengendalikan situasi, namun mengakui tentara Rusia lebih banyak dan lebih kuat. “Jika ada terobosan [Rusia] di Donbas, itu akan sangat sulit,” tambahnya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (7/6). Rusia menyatakan sedang dalam misi untuk "membebaskan" Donbas yang sebagian telah dikuasai oleh proksi separatis Moskow sejak 2014. Akan tetapi pasukan Ukraina mampu menghalau pasukannya kembali dari ibukota Kyiv dan kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv. Zelenskyy mengatakan pembicaraan damai dengan Rusia berada di "tingkat nol" dan "situasi paling mengancam" telah berkembang di wilayah Zaporizhia yang sebagian telah diambil oleh Rusia. “Musuh ingin menduduki kota Zaporizhzhia,” tambahnya. Rusia menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" yang dilakukan untuk membasmi apa yang dilihatnya sebagai ancaman terhadap keamanannya sendiri. Ukraina dan sekutu Baratnya mengabaikannya dan mengatakan serangan Rusia adalah perang tak beralasan untuk merebut wilayah yang berisiko berubah menjadi konflik Eropa yang lebih luas. Sebelumnya Inggris mengatakan akan memasok senjata dengan sistem roket multi-peluncuran yang dapat menyerang target hingga jarak 80 km (50 mil). Sistem tersebut akan memberi negara tersebut daya tembak jarak jauh yang lebih tepat yang dibutuhkan untuk mencapai baterai artileri Rusia, komponen kunci dari program pertempuran Moskow. Langkah Inggris berkoordinasi dengan Amerika Serikat yang pekan lalu berjanji untuk memasok Kyiv dengan sistem roket canggih.