Sukarelawan AS Tertangkap di Ukraina Setelah Tiga Pejuang Asing Dijatuhi Hukuman Mati

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 17 Juni 2022 11:45 WIB
Jakarta, MI - Departemen Luar Negeri AS memberikan laporan bahwa tiga pejuang asal negaranya hilang di Ukraina dan dua di antaranya diduga ditangkap. Dua veteran militer yang berjuang untuk Ukraina disebutkan dalam laporan pekan ini sebagai tahanan. Departemen luar negeri mengatakan pada hari Kamis: "Ada laporan tambahan dari satu orang Amerika Serikat yang keberadaannya tidak diketahui." Pekan lalu, tiga tahanan asing dijatuhi hukuman mati karena turut membantu Ukraina. Dua pria Inggris dan satu pria Maroko dijatuhi hukuman oleh pengadilan separatis yang didukung Rusia di Donetsk untuk dieksekusi oleh regu tembak. Gedung Putih menyatakan bahwa pihaknya "bekerja sangat keras untuk mempelajari lebih lanjut" tentang laporan yang belum diverifikasi tentang orang Amerika Serikat yang hilang atau ditangkap di Ukraina. Sekelompok mantan prajurit AS dan Prancis mentweet pada hari Rabu bahwa dua orang Amerika Serikat yang bertempur dengan mereka ditangkap seminggu yang lalu. Jika laporan itu dikonfirmasi, ini akan menjadi orang Amerika Serikat pertama yang berjuang untuk Ukraina yang ditangkap sejak perang dimulai pada bulan Februari. Menurut media AS, Andy Tai Ngoc Huynh, 27, dan Alexander Drueke, 39, melakukan perjalanan dari Alabama untuk bergabung dengan unit sukarelawan Ukraina seperti dikutip BBC.com, Jumat (17/6). Anggota Kongres asal Alabama, Robert Aderholt mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu yang mengatakan bahwa Huynh, mantan Marinir AS, "secara sukarela pergi berperang dengan Angkatan Darat Ukraina dalam perang mereka saat ini melawan Rusia". Dia menambahkan bahwa keluarga Huynh tidak berhubungan dengannya sejak 8 Juni 2022 ketika dia berada di daerah Kharkiv. Departemen luar negeri mengatakan sedang menyelidiki klaim bahwa pasukan separatis yang didukung Rusia di Ukraina telah menangkap dua orang Amerika Serikat. Akan tetapi juru bicara Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa AS "belum membicarakan hal ini dengan Federasi Rusia" karena Washington belum memiliki "alasan yang dapat dipercaya" untuk percaya bahwa Rusia telah menangkap orang-orang itu. Ibu Drueke, Bunny, mengatakan kepada CBS News bahwa keluarga belum menerima konfirmasi bahwa dia telah ditangkap. Namun, sebuah posting oleh pasukan Rusia di media sosial mengklaim bahwa dua orang Amerika Serikat telah ditangkap pada hari yang sama ketika mereka hilang.