Apa Perlu Sewa FBI Saja Bantu Buka Kasus Brigadir J?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Agustus 2022 21:51 WIB
Jakarta, MI - Aktivis Petisi 28, Haris Rusly Moti turut buka suara terkait kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang nyaris satu bulan belum juga terungkap. Meski tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk mengungkap kasus itu, namun sepertinya timsus itu irit bicara terkait kasus yang terjadi di rumah persinggahan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo pada hari Jum'at (8/7) itu. Haris Rusly Moti berpandangan bahwa, apa sudah saatnya meminta bantuan dari FBI yang merupakan badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat? "HarisRuslyMoti (@MOTIVOICE) : Sobat, APA PERLU KITA SEWA FBI SAJA UNTUK BANTU BUKA MISTERI PEMBUNUHAN BRIGADIR J. "Jika Tak Terungkap Bakal Coreng Wajah Pak Jokowi. Publik hanya melihat adanya mondar-mandir penanganan dari Polda Metro ke Bareskrim," kata Surya Fermana, Direktur IDM. @jokowi," demikian cuitan Haris Rusly Moti dikutip Monitorindonesia.com, Rabu (3/8) malam. Sebagai informasi Brigadir J tewas tertembak oleh Bharada E yang merupakan sesama pengawal Irjen Pol Ferdy Sambo. Saat ini, Bharada E masih berstatus sebagai saksi dan juga telah dipindahkan ke Mako Brimob untuk menjalankan tugasnya. Sementara FBI sendiri adalah singkatan dari Federal Bureau of Investigation. FBI adalah badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat. FBI memiliki kekuasaan untuk melakukan investigasi terhadap lebih dari 200 kategori kejahatan federal. Hal tersebut menjadikan FBI adalah pemilik otoritas penyelidikan terluas dibanding badan penegak hukum lainnya di Negeri Paman Sam. Para agen FBI adalah diharuskan mengenal satu sama lain agar bisa menangani kasus dengan cepat jika ditugaskan dalam misi yang sama.

Topik:

FBI Brigadir J