Perintah Ferdy Sambo ke Bharada E:  "Nanti Kamu yang Bunuh Yosua ya"

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 5 Januari 2023 13:54 WIB
Jakarta, MI - Bharada Richard Eliezer atau Bharada E hadir dalam agenda pemeriksaan terdakwa perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (5/1). Bharada E mengakui bahwa perintah yang diterimanya dari Ferdy Sambo adalah membunuh Brigadir Yosua karena dituding telah melecehkan Putri Candrawathi di Magelang. Bharada E dalam sidang tersebut mengungkap bahwa dirinya yang baru mengetahui tindakan "kurang ajar" yang dialami Putri Candrawathi berdasarkan cerita dari Ferdy Sambo usai pulang dari Magelang. Bharada E juga sempat dipanggil ke ruang kerja Sambo di rumah pribadi Jalan Saguling. Sambo saat itu mengatakan ke Bharada E bahwa Yosua kurang ajar. Sambo juga mengatakan, Yosua sudah tidak menghargai dirinya dan sudah menghina harkat dan martabat Sambo sebagai seorang jenderal. "Nggak ada gunanya pangkat (jenderal bintang dua) saya ini Chad (panggilan Bharada E) kalau keluarga saya dibeginikan. Terus dia bilang ke saya memang harus dikasih mati anak itu," kata Bharada E merirukan ucapan Ferdi Sambo sebelum penembakan. Bharada E mengaku kaget dan terdiam mendengar cerita Ferdy Sambo. Sebab, cerita Sambo tidak pernah diketahui Bharada E meski saat itu dirinya berada bersama dari Magelang. Sambo pun memerintahkan Bharada E untuk membunuh Brigadir Yosua. Dengan penjagaan langsung dari Ferdy Sambo, lantas dijawab siap oleh Bharada E. "Nanti kamu yang bunuh Yosua ya, dia (Sambo) bilang ke saya kalau kamu yang bunuh nanti saya yang jaga kamu tapi kalau saya yang bunuh nggak ada yang jaga kita lagi Chad," beber Bharada E. Saat percakapan itu, Bharada E menjawab "siap pak," Karena keterangan tersebut, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso pun mengkonfirmasi keterangan dari Bharada E soal perintah membunuh dari Ferdy Sambo yang diterimanya. "Perintah saudara terdakwa Ferdy Sambo saat itu bunuh?" kata Wahyu. "Bunuh," ujar Bharada E. "Bukan hajar?" tanya Hakim Wahyu. "Bukan yang mulia," ucap Bharada E. "Backup?" kata Hakim kembali. "Tidak ada yang mulia," tegas Bharada E. Bahkan, Bharada E menegaskan kalau perintah dari Ferdy Sambo sangat jelas untuk membunuh Brigadir J dengan alasan telah melecehkan Putri Chandrawati. "Jelas yang mulia (perintahnya)," kata Bharada E. "Bahwa nanti kamu bunuh Yosua?" ucap Hakim. "Siap yang mulia," Bharada E membenarkan. "Bunuh dengan cara apa?" ujar Hakim. "Itu belum dijelaskan," kata Bharada E. [Lin]