Bayi Baru Lahir di Suriah Selamat dari Puing-puing Gempa

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 8 Februari 2023 10:41 WIB
Jakarta, MI - Bayi baru lahir ditemukan selamat dari puing-puing bangunan di Suriah utara, setelah gempa dahsyat mengguncang wilayah itu dan Turki pada Senin (6/2). Bahkan saat ditemukan, tali pusar bayi itu masih terikat ke ibunya, yang meninggal dalam gempa tersebut. Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata Khalil al-Suwadi. "Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Suwadi kepada AFP, Selasa. "Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit," sambungnya. Video penyelamatan itu viral di media sosial. Rekaman itu menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan empat lantai yang runtuh sambil menggendong bayi mungil yang tertutup debu. Pria kedua berlari ke arah pria pertama membawa selimut untuk mencoba menghangatkan bayi yang baru lahir di suhu di bawah nol derajat, sementara pria ketiga berteriak meminta mobil untuk membawanya ke rumah sakit. Bayi itu dibawa untuk dirawat di kota terdekat Afrin, sementara anggota keluarga menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk memulihkan jenazah ayahnya Abdullah, ibu Afraa, empat saudara kandung dan seorang bibi. Tubuh mereka dibaringkan di lantai rumah kerabat yang berdekatan menjelang pemakaman bersama yang diadakan pada hari Selasa. Di ruangan remang-remang, Suwadi menatap mayat-mayat tak bernyawa itu dan mencatat nama-nama mereka. "Kami mengungsi dari (kota timur yang dikuasai pemerintah) Deir Ezzor. Abdullah adalah sepupu saya dan saya menikah dengan saudara perempuannya," katanya. Rumah keluarga itu adalah salah satu dari sekitar 50 rumah di Jindayris yang rata dengan tanah akibat gempa, lapor seorang koresponden AFP. Di dalam inkubator di rumah sakit di Afrin, bayi yang baru lahir dihubungkan ke infus, tubuhnya terluka, dan perban melilit tangan kirinya. Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan saat dokter anak Hani Maarouf memantau bagian vitalnya. "Dia sekarang stabil," kata Maarouf tetapi mencatat bahwa dia tiba dalam kondisi buruk. "Dia mengalami beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya," katanya. "Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," ungkapnya. Hingga kini korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah melonjak menjadi lebih dari 7.800 orang. Korban terbaru menunjukkan 5.894 orang tewas di Turki dan setidaknya 1.932 di Suriah, dengan total gabungan 7.826 kematian.
Berita Terkait