Prabowo Restui Kenaikan Tukin Pegawai ESDM hingga 100%

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Oktober 2025 3 jam yang lalu
Gedung Kementerian ESDM (Foto: Dok MI)
Gedung Kementerian ESDM (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan tunjangan kinerja (Tukin) pegawai Kementerian ESDM naik hingga 100% pada tahun ini.

Bahlil mengungkapkan, kenaikan Tukin tersebut telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, kenaikan ini hanya berlaku sampai Desember 2024, namun kini pemerintah memutuskan untuk melanjutkannya.

“Presiden mengatakan bahwa negara meminta, Ibu Pertiwi meminta, kepada semua aparat negara yang ada di ESDM agar berikanlah kontribusi terbaiknya dalam rangka membangun bangsa dan negara,” ujar Bahlil di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Setelah memastikan kenaikan Tukin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kinerja dan mencapai target yang telah ditetapkan kementerian.

“Jangan lagi gaya-gaya lama dipakai, jangan lagi ada cara-cara lapan enam, terutama kepada dirjen-dirjen yang memberikan izin-izin,” tegas Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa pegawai Kementerian ESDM yang terbukti melakukan pelanggaran hukum tidak akan diberi toleransi. Mereka akan langsung dicopot dari jabatannya, bukan sekadar dimutasi ke posisi lain.

“Bagi pejabat yang masih main-main, silahkan coba-coba nyali saya. Saya akan rumahkan,” kata Bahlil.

Ia juga menekankan seluruh direktorat jenderal dan badan di lingkungan Kementerian ESDM memiliki kedudukan yang sama penting. Bahlil memerintahkan agar seluruh pegawai menerima kenaikan tukin sesuai ketentuan

“Kalau ada dirjen yang belum kasih Tukin, laporkan ke saya. Dirjennya pun kita evaluasi. Tidak boleh tajam ke bawah, tumpul ke atas,” ujar Bahlil.

Bahlil sebelumnya mengatakan pemberian kenaikan tunjangan tersebut tak lepas dari sejumlah torehan yang didapat Kementerian ESDM, salah satunya menyumbangkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Kementerian ESDM mencatat penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sebesar Rp138,8 triliun sepanjang semester I-2025. Torehan PNBP itu mencapai 54,5% dari target pungutan yang ditarget Kementerian ESDM sampai akhir tahun 2025 sebesar RP254,5 triliun.

Capaian PNBP tersebut diraih di tengah tren penurunan harga sejumlah komoditas utama Indonesia, seperti batu bara, minyak mentah, dan mineral logam.

Dari total penerimaan, sektor mineral dan batu bara (minerba) masih menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp74,2 triliun. Selanjutnya, setoran besar lainnya berasal dari sektor minyak dan gas (migas) mencapai Rp57,3 triliun.

Meski demikian, kontribusi dari sektor minerba masih tertinggal jauh dari target tahun ini yang dipatok sebesar Rp121 triliun. Sementara itu, setoran dari sektor EBTKE dan sektor lainnya masing-masing sebesar Rp1,09 triliun dan Rp6,2 triliun.

Di sisi lain, Kementerian ESDM melaporkan realisasi investasi pada semester I-2025 mencapai US$13,9 miliar atau sekitar Rp225,5 triliun (asumsi kurs Rp16.250 per dolar AS).

Angka tersebut tumbuh 24,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$11,2 miliar. Bahkan, capaian investasi pada paruh pertama 2025 ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, menurut data Kementerian ESDM.

Topik:

kementerian-esdm tukin bahlil-lahadalia