Menhan Li Shangfu Tersangkut Korupsi Pernah Disanksi AS Gegara Beli Senjata Rusia

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 17 September 2023 00:46 WIB
Jakarta, MI - Menteri Pertahanan (Menhan) China, Li Shangfu yang tersangkut korupsi pernah disanksi oleh AS pada 2018 karena membeli senjata dari eksportir terbesar Rusia, Rosoboronexport. Li dilaporkan menghilang selama lebih dari dua pekan. Bahkan, Presiden Xi Jinping dikabarkan telah memecat Li Shangfu itu di tengah upaya "bersih-bersih" di militer oleh pemerintah komunis. Otoritas China menyebut Li tengah diselidiki terkait korupsi pengadaan barang dan jasa di Kemhan China. Seorang pejabat keamanan regional yang dekat dengan militer China menyebut investigasi terhadap Li terkait dengan pengadaan peralatan militer yang juga menyeret delapan pejabat senior dari unit pengadaan militer China yang dipimpin Li pada tahun 2017-2022. “Dalam konteks ini, delapan pejabat senior dari unit pengadaan militer China yang dipimpin oleh Li sejak tahun 2017 hingga 2022 juga tengah menjadi objek penyelidikan,” kata dua individu yang memiliki keterlibatan langsung dalam dunia militer dikutip dari Reuters, Minggu (17/9). Penyelidikan terhadap Li, yang baru saja diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada bulan Maret, serta delapan rekannya, sedang dilakukan oleh sebuah komisi inspeksi disiplin militer yang memiliki kekuatan dan kewenangan yang besar. Hal ini berdasarkan pada pemeriksaan mendalam yang melibatkan wawancara dengan sumber-sumber yang secara rutin berinteraksi dengan para pemimpin senior di ranah politik dan pertahanan China, serta pejabat di tingkat regional yang memiliki pemahaman mendalam tentang politik China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan tentang perkembangan kasus tersebut. Sementara Dewan Negara dan Kementerian Pertahanan hingga saat ini belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar yang diajukan. Li saat ini tidak dapat dihubungi. Dia terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus lalu. Saat itu dia menyampaikan pidato di forum keamanan dengan negara-negara Afrika. Di bulan Agustus sekitar awal bulan, Li juga sempat berkunjung ke Rusia dan Belarusia. Setelah dia kembali ke negaranya, penyelidikan pun segera dilakukan. Namun, setelah hampir tiga pekan Li benar-benar menghilang. Bahkan pada 3 September lalu, Kemenhan China juga membatalkan kunjungan Li ke Vietnam untuk hadir dalam acara tahunan militer negara itu. Kala itu, alasan kondisi kesehatan Li yang memburuk jadi alasan absennya pria itu. Kasus ini telah menambah daftar peristiwa serupa yang melibatkan pejabat tinggi Tiongkok, seperti penggantian Menteri Luar Negeri Qin Gang pada Juli. Li maupun Qin ini telah dianggap sebagai pilihan langsung dari Presiden Xi Jinping yang memiliki peran strategis dalam pemerintahan dan menjadi anggota dewan negara Tiongkok. Pada Juli, unit pengadaan militer mengeluarkan pemberitahuan untuk "membersihkan" proses penawarannya. Masyarakat diajak melaporkan penyimpangan sejak Oktober 2017, saat Li memimpin hingga Oktober 2022. Ketika juru bicara Kementerian Pertahanan ditanya mengenai dua mantan pemimpin militer yang tak tampak di publik dan kemungkinan penyelidikan terhadap mereka. Ia menegaskan militer "tidak menoleransi korupsi", tanpa mengonfirmasi apakah keduanya diselidiki. "Kita harus selalu waspada, menyelidiki dan menghukum setiap kasus korupsi," katanya. Pada tahun 2016, Li diangkat sebagai wakil komandan Pasukan Pendukung Strategis militer-entitas elit yang bertujuan meningkatkan kemampuan perang di ruang angkasa dan dunia maya. Tahun berikutnya, ia memimpin unit pengadaan militer. Li dikenai sanksi oleh AS pada tahun 2018 karena membeli senjata dari eksportir terbesar Rusia, Rosoboronexport. Saat itu Beijing berharap sanksi itu dicabut untuk memperbaiki dialog militer antara Tiongkok dan AS. Meski Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Li pada konferensi pertahanan di Singapura pada Juni, pembicaraan tersebut tampaknya hanya formalitas menurut juru bicara Pentagon. (An) #Menhan Li Shangfu