Tewas Karena Lalai Saat Bersihkan Senpi! Mengapa Brigpol Setyo Herlambang di Dalam Kamar Saat Jam Dinas?

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 23 September 2023 22:57 WIB
Jakarta, MI - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mempertanyakan cara pihak kepolisian memastikan penyebab kematian daripada Brigpol Setyo Herlambang (SH) yang merupakan pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya, yang tewas pada Jumat siang (22/9). Polisi menyebut anggota Brimob Polda Kaltara itu tewas di kamar dalam rumah dinas ajudan Kapolda, di Tanjung Selor, Bulungan. Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat mengklaim pengawal Kapolda Irjen Daniel Adityajaya itu tewas bukan akibat bunuh diri, melainkan diduga kelalaian. "Bagaimana cara polisi memastikan bahwa itu kecelakaan dan bukan bunuh diri atau lainnya?" tanya Reza, Sabtu (23/9). "Pukul 13.10 WITA. Masih jam kantor," sambungnya. Menurut Reza, bila melihat waktu kejadian, Kapolda sewajarnya di luar rumah dinas. "Bisa di Mapolda atau di mana pun, intinya sedang bekerja. Mengapa ajudannya di rumah dinas Kapolda?" tanya Reza lagi. Asumsi lainnya, apakah Kapolda Kaltara saat kejadian itu masih istirahat di rumah? Jika kapolda di rumah, Reza menyebut ajudan atau pengawal semestinya stand by di depan rumah. "Tidak malah ikut-ikutan istirahat di kamarnya," ujar penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu. Dengan demikian, Reza menyarankan agar penyidik yang mendalami kasus tewasnya Brigpol HS juga mengecek rekaman CCTV. "Mulai dari cek CCTV untuk membaca pergerakan dan posisi Kapolda," kata Reza Indragiri. Sebelumnya, Kombes Budi Rachmat menyebut Brigpol HS tewas dengan temuan pistol HS-9 di TKP. "Korban HS ditemukan dalam kamar dengan bersimbah darah dan di sampingnya tergeletak senjata api jenis HS-9 dengan Nomor Senpi : HS178837 inventaris dinas," kata Kombes Budi. Hasil pemeriksaan awal tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kaltara menyatakan bahwa korban HS tidak ditemukan denyut nadi. Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kaltara sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, jasad Brigpol HS dievakuasi ke rumah sakit (RS) di Tarakan. "Jenazah korban HS dibawa ke rumah sakit Tarakan untuk dilakukan autopsi penyebab meninggalnya korban HS," kata Budi. Terbaru, Kombes Budi memastikan Brigpol HS tewas bukan karena bunuh diri. "Bukan bunuh diri, dugaan sementara korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," ujar Budi. Brigpol HS menjabat sebagai Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara. (Wan)