Khofifah Tidak Pantas Dampingi Ganjar dan Prabowo

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 2 Oktober 2023 13:42 WIB
Jakarta, MI - Founder Lembaga Survei Independen Nusantara, Yasin Mohammad, menilai sosok Khofifah Indar Parawansa memiliki pengaruh besar jika menjadi calon wakil presiden (cawapres). Yasin menyampaikan, Khofifah Indar Parawansa membantu capres untuk marauk suara di Jawa Timur sekaligus suara dari pemilih Nahdlatul Ulama (NU). ' "Khofifah memiliki basis pemilih representasi NU khususnya kelompok pemilih perempuan NU. Perempuan, NU, millenial, jawa ini yang memiliki cerug pemilih besar," kata Yasin kepada Monitorindonesia.com, Senin (2/10). Kendati begitu, jika dihitung secara kalkulasi pada tingkat nasional, elektabilitas Khofifah Indar Paranwasa cenderung stagnan. Dikatakan Yasin, perolehan elektabilityas akan sangat mempengaruhi suara yang didapatkan dari pasangan calon yang akan bertarung di Pilpres 2024 mendatang. "Dengan elektabilitas cenderung stagnan di angka 30 persen," jelas Yasin. Untuk saat ini, capres yang masih jumblo yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subainto. Menurutnya, Khofifah Indar Parawansa tidak cocok mendampingi kedua figuir tersebut. Sebab, kedua tokoh tersebut butuh cawapres yang bisa memberikan efek elekotral yang cukup besar. "Dibutuhkan figur cawapres yang kira-kira dapat menambah 20-25 persen. Yang paling memungkinkan ya kandidat cawapres yang mampu menjadi magnet elektoral pemilih yg cerug besar," terang Yasin. Dia berpendapat, strategi pemenangan dalam memilih sosok cawapres yang tepat harus diperhitungkan sangat matang. Karena, strategi pemenangan yang baik itu akan memberikan kepada pasangan calon. "Kalau cawapresnya tepat sesuai kebutuhan strategi pemenangan, capres berpotensi menjadi pemenang Pilpres," tandas Yasin. (DI)     #Khofifah Tidak Pantas Dampingi Ganjar dan Prabowo