Sambut Perayaan Satu Abad, PSHT Minta Dukungan Ketua DPD

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 25 Oktober 2021 22:21 WIB
Monitorindonesia.com - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) akan memasuki usia seabad pada 2 September 2022. Sejumlah agenda dipersiapkan merayakan momentum bersejarah tersebut. Pengurus Pusat PSHT menemui Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang juga Dewan Pembina PSHT Nasional, di Jakarta, Senin (25/10/2021). Pada kesempatan itu, LaNyalla didampingi Senator Bustami Zainuddin (Lampung), Fachrul Razi, Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi. Sedangkan dari PSHT hadir Ketua Umum Moerdjoko HW, didampingi Issoebijantoro, Subagyo, Yusuf Husni, dan Sudirman. Moerdjoko menjelaskan, agenda pertama adalah rakernas pada 6 November 2021 di Palembang dan  perayaan seabad PSHT pada 2 September 2022. Kegiatan berikutnya adalah Internasional PSHT Cup yang berisi silat tanding dan seni dan Festival Pencak Silat. "Sebanyak 28 cabang khusus kami di luar negeri yang siap mengikuti. Lalu di bidang kegiatan bakti masyarakat ada donor darah, khitan massal, dan bedah rumah," tutur dia. Puncaknya, lanjut dia, adalah Kirab Budaya Nusantara, di mana ada dua tim merah dan putih yang berangkat dari Aceh dan Papua. “Mereka akan estafet melalui cabang yang kita tunjuk. Kita akan ambil segenggam tanah di wilayah mereka masing-masing dan sebotol air yang merupakan sejarah di daerah itu," jelas dia. Tanah dan air itu akan dibawa ke Madiun, Jawa Timur dan pada 2 September 2022, tepat pada saat upacara puncak peringatan PSHT, akan dimasukkan ke dalam Monumen 1 Abad PSHT. "Untuk Kirab Budaya kira-kira memakan waktu selama 3-4 bulan. Maka kita akan mulai pada April atau Mei 2022," papar dia. Moerdjoko mengundang LaNyalla hadir pada momentum bersejarah tersebut. Merespons undangan tersebut, LaNyalla menyatakan siap membantu persiapan agar semua berjalan tanpa halangan. Dikatakannya, DPD sebagai wakil daerah memang bertugas menjaga kebudayaan dan kearifan lokal. Sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang telah ditetapkan UNESCO, menurut LaNyalla wajib hukumnya DPD melestarikan Pencak Silat. "Silat adalah Warisan Budaya Tak Benda yang telah ditetapkan UNESCO. Tentu kami berkomitmen menjaga hal tersebut. Seabad bukan usia yang main-main dan merupakan momentum yang penting untuk diperingati," ucap LaNyalla. (zan)