Pemerintah Pilih PPKM Mikro Ketimbang Lockdown Tangani Covid-19, Ini Alasannya

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 23 Juni 2021 17:25 WIB
Monitorindonesia.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang menembus 2 juta kasus membuat pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ini ditetapkan kemarin dan berlaku hingga 5 Juli 2021. Di lain pihak, banyak yang meminta agar diberlakukan lockdown. Terkait keputusan memperperjang PPKM Mikro, ketimbang lockdown, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (23/6/2021) mengatakan, lockdown tak dipilih karena biayanya terlampau mahal. Kendati demikian, pemerintah menghargai pandangan orang yang mengusulkan agar sebaiknya dilakukan lockdown. "Kita lockdown sekarang, nanti penularan berikutnya, seterusnya. Cost-nya sangat mahal sekali," kata Iskandar seraya menuturkan, pemerintah tidak bisa memutuskan untuk memilih salah satu titik ekstrem, antara lockdown maupun terus menggenjot ekonomi. Kalau lockdown, kata Iskandar, maka anggaran penanggulangan Covid-19 yang disediakan negara akan membengkak, sehingga penyaluran yang telah digenjot selama ini pun akan percuma, contohnya pemberian kredit modal kerja (KMK) yang tengah gencar disalurkan perbankan. "Jika lockdown dilakukan, maka penyaluran KMK yang diberikan bank akan sia-sia. Dana tersebut tidak bisa dipakai untuk modal kerja baru karena usahanya kembali ditutup dan terdampak lockdown. Modal kerja yang baru diberikan bank itu hangus. Oleh karena itu penyelarasan dengan kebijakan kesehatan dengan aspek ekonomi menjadi kunci keberhasilan kita bertahap," ujarnya. Lebih lanjut dia menyebut, PPKM Mikro yang diterapkan pemerintah pusat sudah bagus, kendati pun begitu, tatanan di lapangan dan di tingkat bawah mesti diperkuat. Tatanan di tingkat bawah ini kerap tidak terpantau sehingga masyarakat yang sudah jenuh setahun belakangan, akhirnya abai dengan protokol kesehatan. "Pengendalian Covid-19 sangat penting karena itu necessary condition. Secara bertahap juga sudah sangat jelas pemulihan ekonomi, walau kita menghadapi tantangan baru dengan peningkatan pandemi Covid-19. Pasalnya, berdasarkan pengalaman mencegah Covid-19 di dalam negeri, pemulihan ekonomi seharusnya beriringan dengan menekankan pada aspek kesehatan. Pandemi Covid-19 yang ditanggulangi akan berdampak pada kebangkitan ekonomi. (aas)

Topik:

Anti Lock down PPM Mikro