DPRD Nilai BUMD DKI Bekerja Tidak Maksimal

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 24 Agustus 2021 14:48 WIB
Monitorindonesia.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mendesak Badan Usaha Milik Negara (BUMD) bekerja lebih maksimal untuk meningkatkan pendapatan dikarenakan saat ini wabah Covid-19 tengah berlangsung di ibu kota. Menurut Aziz, BUMD DKI perlu melakukan inovasi dan terobosan-terobosan untuk mendapatkan keuntungan meskipun tengah menghadapi situasi pandemi. “Perlu inovasi penuh apalagi saat ini sedang dalam masa pandemi. Sehingga BUMD tidak merugi terus menerus. Kita harapkan BUMD tidak bekerja seperti biasa,” kata Abdul Aziz kepada Monitorindonesia.com di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/8/2021). Politisi PKS itu mengakui dari mayoritas badan usaha alami penurunan dividen, PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) justru peroleh keuntungan. Sebab, banyak hotel-hotel di Ibu Kota dimanfaatkan sebagai tempat isolasi bagi tenaga kesehatan. Hotel-hotel kelolaan Jaktour kata dia memang ditugaskan Gubernur Anies Baswedan sebagai tempat bagi para tenaga kesehatan. “Fasilitas Jaktour dipakai tenaga medis seperti hotel terisi hampir full karenanya target pendapatan daerah mereka justru lebih dari 100 persen,” paparnya. Adapun BUMD DKI yang mengalami penurunan penyetoran dividen di tahun 2020 antara lain, PT Bank DKI hanya mampu menyetor Rp174,1 miliar dari tahun sebelumnya Rp285,8 miliar. Kemudian PT Transportasi Jakarta hanya Rp56 miliar dari tahun sebelumnya Rp114,5 miliar, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) hanya Rp3,7 miliar dari tahun sebelumnya Rp27 miliar, dan PT Food Station Tjipinang Jaya hanya Rp10 miliar dari tahun sebelumnya Rp21 miliar. Selanjutnya PT Jaminan Kesehatan Asuransi Daerah (Jamkrida) Jakarta hanya Rp1 miliar dari tahun sebelumnya Rp2,9 miliar dan PT Cemani Toka hanya Rp4,1 miliar dari Rp 7,7 miliar di tahun 2019. (Zat) #bumd dki

Topik:

DPRD DKI BUMD