Terangi Warga Desa Terpencil di Kalbar, PLN Rogoh Kocek Rp4,2 Miliar

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Maret 2022 16:23 WIB
Ketapang, Monitorindonesia.com - PLN mengeluarkan investasi Rp 4,2 miliar untuk melistriki 526 rumah warga Desa Sukasari dan Desa Tanah Hitam, Kecamatan Singkup, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Dana investasi tersebut berasal dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah. Penyalaan listrik secara simbolis di dua desa tersebut dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Maman Abdurrahman, didampingi General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, dan Wakil Bupati Ketapang, Farhan, pada Sabtu (26/2) lalu. Maman Abdurrahman mengatakan, melistriki seluruh desa yang ada di Kalbar merupakan tugas bersama untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat menikmati bagian dari bangsa Indonesia yang berkeadilan sosial. Dia pun mengapresiasi upaya PLN yang telah melistriki banyak desa dan dusun yang ada di Kalimantan Barat. "Hari ini warga Desa Sukasari dan Desa Tanah Hitam adalah masyarakat yang beruntung karena telah lebih dulu menikmati listrik dari PLN. Mari kita doakan dan terus berjuang agar saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik PLN dapat segera menikmatinya," ujar Maman dalam rilis yang diterima pada Kamis (3/3/2022). Sementara GM PLN Kalbar Ari Dartomo menjelaskan, untuk melistriki 526 rumah warga di kedua desa tersebut, PLN telah membangun perluasan jaringan tegangan menengah sepanjang 9,54 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 8,79 kms, dan 3 unit gardu distribusi berkapasitas 300 kVA. Ia berharap masyarakat berpartisipasi menjaga keandalan pasokan listrik, minimal dengan cara mengikhlaskan tanamannya ditebang petugas PLN. Ari mengingatkan masyarakat menggunakan listrik dengan cara yang benar untuk menekan potensi terjadinya kecelakaan listrik, baik pada jaringan PLN maupun instalasi di rumah masing-masing. Wakil Bupati Ketapang Farhan menuturkan, dengan adanya listrik masyarakat semakin cerdas, aktivitas semakin mudah, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat naik. "Kami berterima kasih kepada pemerintah dan PLN," tambah Farhan. Sebelumnya waarga menggunakan genset yang dikelola secara mandiri berkapasitas 2X150 kW. "Penantian panjang menikmati listrik PLN kini berakhir. Kini kami dapat melakukan aktivitas lebih mudah. Anak-anak pun lebih nyaman belajar," ungkap Iyah (32), warga Desa Sukasari. [zan]