Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,01 Persen pada Kuartal 1 2022, Apa Pemicunya?

wisnu
wisnu
Diperbarui 10 Mei 2022 10:45 WIB
Jakarta, MI - Konflik di Ukraina menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,01 persen year on year pada kuartal I 2022. Adanya perang Rusia dan Ukraina yang semakin meningkatkan harga komoditas di Tanah Air. Sehingga, windfall yang membantu ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tapi, kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohamad Faisal, pemerintah perlu berhati-hati dalam membuat kebijakan agar tidak semakin meningkatkan inflasi yang sudah tinggi didorong oleh perang antara Rusia dan Ukraina. "Jadi jangan sampai ada kebijakan pemerintah justru kontra produktif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan mendorong inflasi lebih tinggi lagi," kata dia dalam keterangannya, Selasa (10/5) Sementara, lanjut Faisal, konsumsi rumah tangga juga semakin membaik karena penanganan Covid-19 semakin baik dengan tingkat vaksinasi yang terus naik sehingga masyarakat lebih leluasa dalam beraktivitas. Ke depan, sektor-sektor seperti industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan pertambangan diperkirakan akan terus berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya pemerintah membuat kebijakan seperti meningkatkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1 persen, mengenakan pajak karbon, dan meningkatkan harga cukai, yang dinilai Faisal dapat membebani masyarakat. "Ini terjadi hampir bersamaan, padahal pada saat yang sama harga sembako juga meningkat karena faktor eksternal, imported inflation yang berpotensi menghambat laju pert