Pemerintah Egois ke Rakyat Soal Rencana Kenaikan Harga BBM

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 2 September 2022 02:38 WIB
Jakarta, MI - Partai Demokrat menyoroti sikap pemerintah yang egois terhadap rakyat dengan merencanakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Padahal pemerintah tau bahwa, disituasi pandemi Covid-19 ini ekonomi masih belum stabil seutuhnya. Apalagi kenaikan berbagai BBM itu akan diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok, listrik, dan menurunnya daya beli rakyat. Angka kemiskinan dan pengangguran pun tak kunjung mengalami perbaikan. “Pemerintah sama saja menambah beban baru kepada rakyat jika menaikkan harga BB, subsidi,” tegas Koordinator Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Jum'at (2/9). Padahal, kata Herzaky, masih ada upaya-upaya lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah kenaikan harga BBM subsidi. Menurutnya, pemerintah bisa memberantas penyelundupan BBM subsidi, penyalahgunaan penggunaan BBM subsidi, hingga menunda proyek-proyek infrastruktur yang tidak mendesak. “Apalagi harga minyak dunia saat ini sedang menurun,” sesalnya. Atas dasar itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat ini meminta pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM subsidi dan lebih memikirkan nasib rakyat Indonesia yang tengah kesusahan pascapandemi COVID-19. “Seperti yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam berbagai kesempatan, mari kita utamakan rakyat. Mari kita bantu atasi kesulitan rakyat. Bukan sebaliknya, malah makin membebani rakyat,” pungkasnya. Sebagai informasi, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar belum mengalami perubahan pada Kamis, 1 September 2022. Sebelumnya,santer beredar kabar harga BBM dikabarkan bakal naik pada hari ini. "Harga masih sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah," kata Irto, Kamis (1/9). Harga BBM bersubsidi disinyalir akan naik di rentang Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter. Adapun saat ini, harga Pertalite Rp 7.650 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter. Artinya, kenaikan harga BBM itu bisa mencapai sekitar 39,21 persen. [Aan]

Topik:

BBM